Pemilu 2024
Mundurnya Mahfud MD Sebagai Menteri Adalah Strategi Tingkatkan Suara? Begini Kata Pakar
Mundurnya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam disebut jadi strategi kerek elektabilitas Paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud jelang Pemilu.
Penulis: Tribun Network | Editor: Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM - Mundurnya Mahfud MD dari kursi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) disebut-sebut sebagai strategi untuk tingkatkan perolehan suara Paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu diungkap oleh pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
Bukan tanpa alasan, menurut Ujang bahwa strategi itu dilakukan lantaran hari pemungutan suara tinggal menyisakan 14 hari.
"Saya melihat ini bagian dari strategi yang dilakukan Mahfud MD," kata Ujang mengutip dari Tribunnews.com, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Mahfud MD Pamit dari Kabinet Jokowi, Ganjar Pranowo Sebut Bisa Jadi Contoh untuk Prabowo dan Gibran
Ujang menjelaskan, strategi mundur dari jabatan menteri kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), punya tujuan untuk mengejar elektabilitas politik di pemilu.
Diketahui bahwa dalam beberapa survei pemilu baru-baru ini, elektabilitas paslon nomor urut 3 memang kalah dari lawan politiknya.
Oleh karena itu diperlukan isu yang cukup kuat untuk mengerek suara dari Paslon Ganjar-Mahfud.
"Pertama, tentu ketika elektabilitas Ganjar - Mahfud tersaingi oleh AMIN, maka perlu isu-isu perlu momentum untuk bisa menaikkan elektabilitas," jelas Ujang.
Baca juga: Mahfud MD Mundur dari Menteri, Ganjar Dorong Paslon Lain Mengikuti
Salah satu cara yang cukup jitu untuk meningkatkan elektabilitas Ganjar-Mahfud menurut Ujang adalah dengan mundurnya sang Cawapres dari jabatan menteri.
"Salah satu cara menurut persepsi tim sukses atau konsultan mereka, pak Mahfud MD agar mundur agar ada isu yang bisa dijual ke rakyat bahwa mundurnya Mahfud itu agar mendapat simpati masyarakat dan sebagainya," ungkapnya.
"Lalu dianggap sebagai seolah-olah korban politik, maka harapannya akan naik elektabilitasnya," lanjut Ujang.
Hal itu juga diungkap Ujang sebagai cara agar Paslon Ganjar-Mahfud bisa leluasa mengkritisi pemerintah jelang Pemilu.
"Walaupun tadi bermuatan politik untuk menaikkan elektabilitas, di saat yang sama agar tidak jeruk makan jeruk, artinya ketika Mahfud mengkritisi pemberantasan korupsi yang amburadul dan sebagainya, tetapi ketika belum mundur itu mengkritisi dirinya sendiri karena sebagai Menko Polhukam," ucap Ujang.
"Maka agar tidak ada konflik kepentingan agar tidak mengkritik diri sendiri ya mundur, agar mengkritik pemerintah menjadi leluasa menjelang 2 minggu lagi pemilihan," pungkasnya.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.