El Nino Hantam Wonogiri, Lahan Rusak & Stok Tak Seimbang, Harga Beras Naik Ikut Sumbang Inflasi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - El Nino berdampak kepada harga komoditi di Kabupaten Wonogiri, termasuk beras. 

Harga beras mengalami tren kenaikan sejak pertengahan 2023 lalu. 

Harga beras IR 64 premium dan medium turut terkena imbas El Nino. 

Dari data BPS Wonogiri, rata-rata harga beras IR 64 kualitas medium pada Juli 2023 tercatat Rp 12 ribu per kilogram (kg). 

Itu kemudian mencapai Rp 13.500 per kg hingga Oktober 2023 dan bertahan hingga Desember 2023. 

Baca juga: Kampanye Akbar yang Akan Dihadiri Megawati, Jekek : Kami Tidak Undang Massa dari Luar Wonogiri

Ada pun, rata-rata harga beras IR 64 kualitas premium pada Juli 2023 lalu Rp 13 ribu per kg.

Harga beras terus naik hingga Oktober 2023 hingga mencapai Rp 15 ribu per kg.

Selanjutnya harga beras itu sempat turun pada November 2023 senilai Rp 14.641 per kg.

Lalu pada Desember 2023 kembali naik menjadi Rp 14.771 per kg.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek menyebut kenaikan harga beras itu diakibatkan dari rantai produksi beras dalam hal ini aktivitas para petani. 

Baca juga: El Nino Jadi Awal Petaka Meningkatnya Inflasi di Wonogiri, Berdampak ke Harga Beras Naik

"Aktivitas petani 6 sampai 7 bulan ini karena faktor El Nino," ucap dia, Jumat (2/2/2024).

"Banyak lahan di Wonogiri rusak karena ketersediaan air tak bisa meng-cover kebutuhan tanam padi," tambahnya.

Menurutnya, saat kemarau panjang terjadi, pasokan air berkurang sehingga rantai produksi beras terganggu padahal konsumsi beras di Wonogiri tinggi. 

"Kalau kebutuhan meningkat dan stok produksi terbatas, yang berlaku hukum pasar," jelasnya.