Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

Tugu Prasasti Pakubuwono X di Kolong Jembatan Bacem, Konon Tak Bisa Dihancurkan

Ketika menggergaji pohon beringin yang berada di daerah jembatan itu, tidak ada satu orang pun yang berhasil.

TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar
Potret tugu prasasti yang berdiri kokoh di bawah kolong jembatan bacem, Grogol, Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf


TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebuah tugu berdiri kokoh di bawah kolong jembatan bacem, Grogol, Sukoharjo. Tugu yang terlihat jelas dari atas jembatan bacem itu ternyata petilasan milik Kraton Surakarta.

Di Bagian tugu itu nampak ada tulisan aksara Jawa yang juga bertuliskan Pakubuwono (PB) X.  Tak jelas tulisan aksara Jawa itu, namun keterangan yang berhasil dihimpun TribunSolo.com, bahwa tugu itu merupakan tanda berdirinya Jembatan Bacem yang didirikan oleh sang raja.

Namun, jembatan tersebut telah dihancurkan dan hanya menyisakan sebuah fondasi yang masih berdiri tegak di tengah sungai bengawan Solo.

Pemerhati sejarah, KRMAP L Nuky Mahendranata Adiningrat atau akrab dipanggil Kanjeng Nuky mengatakan sebelum ada jembatan yang baru saat ini, dulu jembatan dibuat oleh Kraton Kasunanan Surakarta. 

"Pada kisaran tahun 2000an pemerintah Kabupaten Sukoharjo berniat mengganti jembatan yang sudah dibangun oleh PB X, namun harus membongkar besi dan menghilangkan prasasti serta pondasi lama," ucap Kanjeng Nuky, Minggu (4/2/2023). 

Baca juga: Kuliner Sukoharjo: Pecel Mbotho Kuliner Hits Asal Sukoharjo, Harga Murah Porsi Melimpah

Namun, usaha dan upaya itu gagal dan menimbulkan banyak korban pekerja. Bahkan, ketika menggergaji pohon beringin yang berada di daerah jembatan itu, tidak ada satu orang pun yang berhasil.

Pertimbangan pemerintah saat itu akhirnya menggeser jalan utama ke timur dan membangun di timur lokasi jembatan yang konon lokasi jembatan lama.

"Keanehan yang memang terjadi waktu itu, hingga pembuatan jembatan baru tersebut terealisasikan setelah melakukan ritual selamatan dan terwujud dimulai," terangnya. 

Baca juga: Hama Tikus Serang 26 Hektar Lahan Sawah di Klaten

Lebih lanjut Nuky menjelaskan, konon di lokasi tugu petilasan itu ditanam pusaka yg berfungsi menetralisir kekuatan-kekuatan buruk.

"Sebetulnya ada keyakinan beberapa ilmu ghaib tidak bisa menyeberang laut atau sungai," ujarnya  

Sehingga kekuatan jagat yang akan datang di Kota Nagari betul-betul bersih dari ilmu yg dimungkinkan mengganggu stabilitas Kota Nagari Surakarta.

Baca juga: Hujan Lebat, BPBD Sukoharjo Pastikan Debit Bengawan Solo Aman

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved