Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Cuan ala Perajin Sangkar Burung di Sambirejo Sragen, Sulap Limbah Kayu Jadi Ratusan Ribu Rupiah

Selama 10 tahun ini, usaha Kristiyanto cukup stabil, bahkan selama pandemi covid-19, ia malah banjir pesanan.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kristiyanto, perajin sangkar burung asal Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (3/2/2024). 

Dengan terus adanya permintaan, Kristiyanto mengatakan usaha membuat sangkar burung ini adalah usaha yang menjanjikan.

Pasalnya, bahan baku membuat sangkar burung bisa didapatkannya dengan harga murah, bahkan didapatkan dengan cuma-cuma.

Kristiyanto memang sengaja membuat sangkar burung dari limbah kayu karena lebih menguntungkan.

Meski begitu, ia juga memastikan limbah kayu yang digunakan dalam kualitas terbaik.

"Sebetulnya kalau sangkar kita jual Rp 120.000, kalau kita beli kayu yang bagus harganya sudah Rp 50.000, kita nggak dapat untungnya, makanya kita cari limbah yang tidak terpakai," jelasnya.

"Ini memang usaha yang menjanjikan, kalau usaha yang lain kan modalnya gede, kalau ini sebenarnya modal kita hanya cari di tempat penggergajian kayu, biasanya gratis," tambahnya.

Baca juga: Korban Bus Terguling di Tol Solo-Ngawi di RSUD Sragen Jalani Rawat Jalan

"Misalkan kalau kita beli juga murah, satu truk itu Rp 700.000, kalau sudah jadi sangkar burung, itu semua bisa menjadi Rp 10.000.000 ke atas, itu sudah pasti," kata Krsitiyanto menambahkan.

Menurut Kristiyanto, jika usaha membuat sangkar burung ini benar-benar digeluti, maka bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dari pekerjaan lain.

Selama 10 tahun ini, usaha Kristiyanto cukup stabil, bahkan selama pandemi covid-19, ia malah banjir pesanan.

Saat ini, Kristiyanto bahkan membatasi pesanan, karena kekurangan tenaga kerja.

Kini, Kristiyanto juga mulai mengembangkan usahanya dan mencoba menjual sangkar burung hingga ke tahap finishing.

"Kalau sangkar yang masih mentah, kosan itu dijual Rp 120.000, kalau replika harganya Rp 100.000," ucapnya.

"Jika kita buat hingga tahap akhir, yaitu dicat, harganya bisa mencapai Rp 450.000 per buah, makanya itu yang sedang saya coba, sekarang fokus membuat sangkar burung yang sudah jadi," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved