Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Peluang Koalisi Amin & Ganjar-Mahfud usai Ahok Turun Gunung, Cak Imin Tunggu Hasil 14 Februari

Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar tidak ingin buru-buru berkomentar terkait potensi koalisi pasangan calon 01 dan 03 dalam Pemilu 2024.

Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak ingin buru-buru berkomentar terkait potensi koalisi pasangan calon 01 dan 03 dalam Pemilu 2024. 

Cak Imin masih ingin melihat kondisi konstelasi politik pasca coblosan pada 14 Februari. 

Apalagi, PDIP saat ini mulai menerjunkan sejumlah elite untuk turun gunung memenangkan pasangan calon Ganjar Pranowo - Mahfud MD. 

Termasuk, Eks Komut Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Belum terpikirkan ya (koalisi 1 dan 3), Kita konsentrasi pemenangan dulu,"singkat Cak Imin, Senin (5/2/2024).

Ahok saat ini telah mundur dari jabatan Komut Pertamina. 

Baca juga: Delapan Kampus Kritik Jokowi Berpihak, Cak Imin Sebut Sinyal Merah Politik Nasional

Dia telah mengumumkan itu pada 2 Februari 2024 melalui akun media sosial miliknya.

Ahok kemudian memutuskan turun gunung untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Pria 57 tahun tersebut terlihat saat kampanye Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno pada 

Dia menunjukkan gestur salam metal khas pasangan calon yang diusung PDIP dalam Pemilu 2024.

Turun gunungnya Ahok membuat isu peluang koalisi Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud pun disorot.

Terlebih, kehadiran Ahok berpeluang mengecilkan peluang isu tersebut terealisasi. 

Baca juga: Sah Secara Hukum, Pakar Sebut Putusan DKPP Bikin Pencalonan Gibran Berkurang Secara Legitimasi Moral

Itu tak lepas karena Ahok sempat menjadi pesaing Anies dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Saat itu, Ahok maju bersama Djarot Saiful Hidayat. 

Sementara Anies maju dengan bertandem bersama Sandiaga Uno.

Ahok - Djarot saat itu harus mengakui kemenangan Anies - Sandiaga.

Itu pun bersamaan dengan adanya kasus penodaan agama yang menuai kontroversial hingga memicu gelombang Aksi Bela Islam. 

Ahok kemudian mendapat vonis dua tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena kasus tersebut. 

Baca juga: Main Aman Anies di Debat Pamungkas, Tak Sindir Prabowo, Cak Imin Sebut Substansi Tema Lebih Penting

Cak Imin pun tidak ingin buru-buru menanggapi peluang koalisi 01 dan 03. 

Dia ingin melihat lebih dulu kondisi konstelasi Pemilu 2024 pasca coblosan 14 Februari 2024. 

"Nanti bagaimana konstelasinya kita lihat pada 14 Februari," imbuhnya. 

Isu koalisi antara Anies - Cak Imin dan Ganjar - Mahfud, untuk diketahui, muncul setelah momen Anies dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani bersalaman setelah debat ketiga Capres Pilpres 2024. 

Cak Imin mengaku sejauh ini belum ada komunikasi terkait potensi koalisi tersebut.

"Belum," kata dia. 

Siap Gerus Suara Anies

Sementara itu, Ahok turun gunung memenangkan Ganjar - Mahfud.

Itu terjadi setelah dirinya memutuskan mundur dari jabatan Komut Pertamina. 

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," tegas Ahok Ahok dikutip dari akun Instagram pribadinya Jumat (2//2/2024).

"Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tambahnya.

Ahok memilih untuk berfokus di wilayah DKI Jakarta. 

DKI Jakarta merupakan wilayah yang pernah dipimpin Ahok

"Saya akan fokus kampanye khususnya di jakarta," kata Ahok di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2/2024) dikutip dari Tribunnews.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved