Pemilu 2024
Survei Poltracking : Elektabilitas PKB Tertinggi di Jawa Timur, tapi Anies-Cak Imin Posisi Buncit
Dari hasil survei Poltracking, PKB menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur. Namun Anies-Muhaimin justru terendah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Berikut hasil survei elektabilitas capres-cawapres dan partai politik di Jawa Timur sebagaimana yang dirilis Poltracking.
Berdasarkan hasil survei Poltracking, elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih belum mampu menggenjot tingkat keterpilihan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jawa Timur.
Dari hasil survei Poltracking, PKB menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur.
Baca juga: Gara-gara Beda Pendapat saat Nonton Debat Capres, Anak Tega Aniaya Ayah Ibunya, Korban Alami Lebam
Namun, elektabilitas Anies-Muhaimin yang diusung PKB justru berada di posisi ketiga, kalah dari Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Adapun proses survei Poltracking di Jawa Timur ini digelar pada 25-31 Januari 2024 secara tatap muka.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak di Jawa Timur dengan elektabilitas sentuh angka 60 persen lebih
Paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan kedua.
Baca juga: Fedi Nuril Trending di X Gara-gara Cuitan Enggan Pilih Prabowo-Gibran, Begini Pembelaannya
Berikut hasil survei elektabilitas capres-cawapres di Jawa Timur versi Poltracking :
- Prabowo-Gibran : 60.1 persen
- Ganjar-Mahfud : 17,2 persen
- Anies-Muhaimin : 14,9 persen
- Tidak tahu/tidak jawab : 7,8 persen
Sementara itu hasil survei elektabilitas partai politik di Jawa Timur versi Poltracking sebagai berikut :
- PKB : 24,0 persen
- PDIP : 16,7 persen
- Gerindra : 15,5 persen
- Golkar : 8,2 persen
- Demokrat : 5,4 persen
- NasDem : 5,4 persen
- PAN : 4,8 persen
- PSI : 3,0 persen
- PPP : 2,8 persen
- PKS : 2,7 persen
- Perindo : 1,7 persen
- Partai Gelora : 0,2 persen
- Partai Buruh : 0,2 persen
- Partai Ummat : 0,1 persen
- Partai Bulan Bintang : 0,1 persen
- Partai Garuda : 0,1 persen
- Hanura : 0,1 persen
- PKN : 0, 1 persen
- Tidak tahu/tidak jawab : 8,9 persen.
Baca juga: Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN : Dulu Dia Didukung Masyarakat Juga Karena Jokowi
Sebagai perbandingan, berikut TribunSolo.com paparkan hasil survei lembaga lainnya terkait peta elektabilitas tiga capres-cawapres:
1. The Economist
The Economist dalam unggahannya sehari setelah debat yakni Senin (5/2/2024) pagi, merilis persentase raihan jejak pendapat terbaru dari ketiga calon presiden (Capres) peserta Pemilu 2024 atau Pilpres 2024.
Catatan persentase dengan raihan suara terbanyak mencantumkan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyusul masing-masing di posisi kedua dan ketiga.
The Economist mengungkapkan peluang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran saja.
Elektabilitas Prabowo saat ini menyentuh angka persentase 53 persen berdasarkan surveiThe Economist.
Baca juga: Tak Terpengaruh Keputusan DKPP, Gibran Tetap Jadi Cawapres di Pemilu 2024
Sementara Anies Baswedan berada di urutan kedua dengan 20 persen.
Jumlah tersebut selisih 1 persen dengan Ganjar Pranowo yang meraih 19 persen jajak pendapat.
Dari data tersebut di atas, maka sedikitnya capres yang melebihi persentase angka 50 bisa memenangi Pilpres dalam satu putaran.
Capres 01, Anies Baswedan = 20 persen
Capres 02, Praboowo Subianto = 53 persen
Capres 03, Ganjar Pranowo = 19 persen
Sebagai perbandingan, berikut hasil survei lembaga lainnya terkait elektabilitas capres-cawapres:
2. Charta Politika
Berdasarkan survei nasional terbaru Charta Politika yang digelar 4-11 Januari 2024 elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan angka 42,2 persen, disusul Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 28 persen, dan di posisi terakhir pasangan Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 26,7 persen.
Dalam survei ini diketahui sebanyak 3,1 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei diketahui melibatkan 1.220 responden berusia di atas 17 tahun dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Survei Charta Politika ini dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan secara tatap muka dengan margin of error di angka 2,82 persen.
3. Poltracking Indonesia
Menurut survei nasional terbaru Poltracking Indonesia yang digelar 1-7 Januari 2024, elaktabilitas Prabowo-Girban berada di posisi teratas dengan angka 46,7 persen.
Kemudian disusul Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 26,9 persen, serta Ganjar-Mahfud di posisi ketiga dengan elektabilitas 20,6 persen.
Survei ini dilakukan pada tanggal 1-7 Januari 2024 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka langsung dengan responden terpilih.
Survei menggunakan multistage random sampling dengan jumlah 1220 responden, margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4. Indikator Politik
Indikator Politik Indonesia melakukan survei terbarunya pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024.
Hasil surevei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran berada di urutan pertama dengan angka 45,79 persen, disusul Anies-Muhaimin 25,47 persen, dan Ganjar-Mahfud di posisi tiga dengan elektabilitas 22,96 persen.
Dari temuan tersebut menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas dari pasangan Anies-Cak Imin.
Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami stagnasi, dan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas.
Hal tersebut bila dibandingkan dengan hasisl survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan 27 Oktober 2023 sampai 1 November 2023.
Dimana elektabilitas Anies-Cak Imin pada Oktober-November mencapai 24,4 persen, Prabowo-Gibran 39,7 persen, dan Ganjar-Mahfud 30,0 persen.
Kemudian berdasarkan survei Indikator periode 23 November 2023 sampai 1 Desember 2023, elaktabilitas Anies-Cak Imin sebesar 22,8 persen, Prabowo-Gibran 45,8 persen, dan Ganjar-Mahfud 25,6 persen.
Diketahui Populasi survei ini seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah basis dalam survei sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi.
Sebanyak 13 Provinsi tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sehingga, total sampel sebanyak 4.560 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara MoE di wilayah oversample Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Banten masing-masing sample 350 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen .
Sumatera Selatan, Lampung, Bali, NTT, dan Sulawesi Selatan masing-masing sampel 300 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 % .
Aceh dan Sulawesi Utara masing-masing 250 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 6,3 % pada tingkat kepercayaan 95 % .
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20?ri total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih
(spot check).
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.