Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mahasiswa Demo di Solo

Gelar Demo di Depan Balai Kota, Massa Sebut Aksi Mahasiswa Sebelumnya Gimmick

Mahasiswa melakukan demo di Balai Kota Solo. Mereka menyatakan, aksi ini untuk menyatakan mahasiswa masih independen, tidak seperti aksi sebelumnya.

TribunSolo.com/Andreas Chris
Seratusan orang yang mengatasnamakan mahasiswa se Solo Raya menggelar aksi protes di depan Balai Kota Solo, Kamis (8/2/2024) siang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Massa aksi menggelar demo di depan Balai Kota Solo pada Kamis (8/2/2024) siang.

Mereka terdiri dari sejumlah organisasi mahasiswa seperti GMNI, KAMMI, FMN, HMI dan sejumlah organisasi yang masuk dalam Cipayung Plus.

Massa yang menggelar aksi tersebut menyebut aksi yang digelar mahasiswa sebelumnya di Balai Kota Solo hanya gimmick. 

Seratusan Mahasiswa berunjuk rasa di Plaza Balai Kota Solo dan dimulai sekitar pukul 14:30 WIB.

Dalam aksi ini, sejumlah orang sempat berorasi di hadapan massa.

Tidak hanya itu saja, aksi membakar ban juga sempat dilakukan oleh massa.

Ini merupakan aksi mahasiswa kedua dalam 3 hari terakhir yangbdilakukan di depan Balai Kota Solo

Namun menurut koordinator aksi mahasiswa kali ini, Fierdha Abdullah Ali menyebut bahwa unjuk rasa beberapa hari tersebut hanya sebuah gimmick dukungan untuk Gibran.

Baca juga: BEM UNS Bakal Adakan Aksi Tandingan Demo, Tantang Gibran : Berani Temui Tidak?

Alasannya, isi dari tuntutan tersebut seharusnya ditujukan pada seseorang yang telah menduduki jabatan tertentu.

"Jadi tidak masuk diakal, ketika ada yang demonstrasi, lalu ada penandatanganan fakta integritas yang sejatinya isi dari tuntutan itu adalah visi-misi Paslon yang diusung dan ada kesepakatan untuk mendukung juga," katanya saat diwawancarai pada sela-sela aksi.

Aksi sejumlah mahasiswa beberapa waktu lalu dinilai Ali akan merusak gerakan mahasiswa. 

Sehingga aksi kali ini adalah untuk menjawab fenomena itu.

"Kami mahasiswa Solo Raya tidak terkotakan oleh salah satu Paslon. Mahasiswa Solo Raya tetap independen. Kepentingan mahasiswa adalah untuk mengawal demokrasi Indonesia, bejalan dengan damai, seperti yang diharapkan sehingga menghasilkan pemerintahan yang bersih," papar Ketua HMI Sukoharjo itu.

Hal senada diungkapkan Ketua GMNI Solo, Dian yang mengungkapkan bahwa massa yang bergerak kali ini berdasarkan kesadaran dan bukan bayaran.

"Ini memang aksi yang tergerak dan sadar. Saya raya ini tidak ada bayaran dan tandingan," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved