Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di Solo
BREAKING NEWS : Kirab Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud MD di Solo Molor, Hujan Deras Jadi Biang Keladi
Kirab Hajatan Rakyat Ganjar Mahfud sejatinya dimulai pukul 07.00 WIB, Sabtu (10/2/2024). Tapi molor gegara hujan yang mengguyur Kota Solo
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kirab dari Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud bertema Hajatan Rakyat sejatinya dimulai pukul 07.00 WIB, Sabtu (10/2/2024).
Namun ternyata hujan mengguyur Kota Solo sekitar pukul 07.23 WIB, yang kemudian membuat jadwal molor.
Rencananya iring-iringan kirab berjalan dari Koridor Ngarsopuro Jalan Diponegoro, melewati Jalan Slamet Riyadi hingga venue utama Benteng Vastenburg.
Dalam kirab tersebut ada iring-iringan 21 gerobak sapi dimana paslon 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md naik. Lalu diikuti dengan Pasukan Bendera Pataka.
Selanjutnya drum band dari keraton juga akan mengikuti dari belakang.
Lalu rombongan beskap 17 warna merah, 8 warna putih, 45 warna hitam berjalan mengiringi.
Di pos pertama akan dihadirkan penampilan Barongsai dan Liong.
Baca juga: 21 Kantong Parkir Kampanye Terakhir Ganjar-Mahfud di Solo, Buat yang Naik Bus, Ada Titik Drop Off
Baca juga: Siapkan Alternatif, 13 Ruas Jalan di Solo Ditutup, Ada Kampanye Terakhir Ganjar-Mahfud
Di situ warga memberikan caping sebagai lambang perlindungan.
Di pos selanjutnya ada penampilan Lembu Sora. Lalu warga memberikan padi (Dewi Sri) sebagai lambang kesuburan.
Setelah itu, warga memberikan Kelapa muda untuk melambangkan kesegaran
Selanjutnya di pos berikutnya ada penampilan reog. Di situ warga memberikan buah-buahan dan sayur-sayuran yang melambangkan kesehatan.
Selanjutnya warga juga memberikan hasil bumi seperti jagung dan ketela sebagai lambang ketahanan.
Terakhir ditampilkan pula Wayang Orang di depan Balai Kota Solo.
Lalu di depan Benteng Vastenburg Ganjar dan Mahfud akan menandatangani mural sebelum masuk ke venue utama.
(*)
Kronologi Blacius Subono, Pemeran Semar di Kampanye Ganjar Meninggal, Denyut Masih Ada usai Ambruk |
![]() |
---|
Butet & Wani Baca Puisi Wiji Thukul, Ganjar Sebut Pemimpin Harus Mendengarkan, Tidak Boleh Baperan |
![]() |
---|
Blacius Subono, Perankan Semar Jadi Pentas Terakhir, Karyanya Jadi Langganan Ki Manteb Sudarsono |
![]() |
---|
Kata Butet, Wiji Thukul Martir Lahirnya Demokrasi Indonesia, Yang Menculik Mencapreskan |
![]() |
---|
'Kita Pesta Besar', Janji Megawati Bila Ganjar-Mahfud Menang di Solo, Puan Bilang Jangan Takut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.