Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di Solo

Momen Wani, Putri Sipon Bicara Janji Jokowi soal Wiji Thukul, Hingga Baca Puisi 'Peringatan'

Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyelesaikan kasus Wiji Thukul diungkit putri Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Sosok Fitri Nganthi Wani saat tampil dalam hajatan rakyat Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Benteng Vastenberg Kota Solo, Sabtu (10/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyelesaikan kasus Wiji Thukul, aktivis yang menghilang secara misterius selama lebih dari dua dekade diungkit putri Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani.

Itu termasuk janji untuk menemukan keberadaan Wiji Thukul, baik dalam kondisi hidup atau pun mati.

Momen Wani mengungkit janji Jokowi itu terjadi saat Hajatan Rakyat Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Benteng Vastenburg, Kota Solo, Sabtu (10/2/2024). 

“Sampai sekarang mengingat janji yang pernah diucapkan Bapak Presiden Jokowi perihal Wiji Thukul harus ketemu," ucap Wani. 

"Kasus Wiji Thukul harus selesai. Wiji Thukul harus bisa ditemukan hidup atau pun mati,” tambahnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemeran Semar dalam Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo Tewas Usai Pentas

Terlebih, Jokowi pernah mengaku bila istri Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah alias Sipon; dan Wani merupakan kawan baiknya. 

Itu pernah disampaikan Jokowi saat ditanya terkait kedekatannya dengan keluarga Wiji Thukul

“Kebetulan direkam wartawan waktu beliau ditanya tentang kedekatan beliau dengan Wiji Thukul. Beliau berkata istrinya adalah kawan baik saya. Anaknya adalah kawan baik saya," tutur dia.

"Oh tentu saja kasus Wiji Thukul harus diselesaikan. Wiji Thukul harus ditemukan hidup atau mati,” tambahnya.

Wani pun turut membacakan puisi 'Peringatan' karya Wiji Thukul dalam Hajatak Rakyat Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Kata Cak Imin Dihadapan Ribuan Pendukungnya di JIS:Kalau Ada yang Curang Kita Slepet

Berikut puisi 'Peringatan' karya Wiji Thukul :

jika rakyat pergi

ketika penguasa pidato

kita harus hati-hati

barangkali mereka putus asa.


kalau rakyat sembunyi

dan berbisik-bisik

ketika membicarakan masalahnya sendiri

penguasa harus waspada dan belajar mendengar.


Bila rakyat tidak berani mengeluh

itu artinya sudah gawat

dan bila omongan penguasa

tidak boleh dibantah

kebenaran pasti terancam.


apabila usul ditolak tanpa ditimbang

suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

dituduh subversif dan mengganggu keamanan

maka hanya ada satu kata: lawan!

Wani berterima kasih telah diberi kesempatan di acara ini untuk kembali mengingatkan akan kasus pelanggaran HAM berat yang hingga kini belum jelas penyelesaiannya.

“Tentu saja saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan untuk saya diberikan banyak orang tentang kasus penghilangan paksa Bapak Wiji Thukul yang sampai sekarang belum juga beres. Bahkan sampai Ibu Sipon Dyah Sukirah wafat,” jelasnya.

Janji Jokowi

Untuk diketahui, janji Jokowi terkait penuntasan kasus Wiji Thukul disampaikannya saat menjadi capres Pilpres 2014. 

Jokowi saat itu mengatakan dalam kondisi apapun, suami Sipon tersebut harus ditemukan.

"Harus ditemukan. Harus jelas. Bisa ketemu hidup atau meninggal," ujar Jokowi di rumah relawan di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat pada 9 Juli 2014 dikutip dari Kompas.com.

"Harus jelas dong. Masa 13 orang bisa ndak ketemu tanpa kejelasan," lanjutnya.

Baca juga: Anies-Cak Imin Dapat Banyak Dukungan, Surya Paloh Sebut Firasatnya Terbukti: Makanya Saya Bersikukuh

Baca juga: Momen Prabowo Disoraki Massa saat Sebut Nama Titik Soeharto di GBK, Mantan Istri Senyum Salting

Proses pencarian orang hilang tersebut, lanjut Jokowi, merupakan bagian dari kebijakan besarnya terkait penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia pada 1998.

Jokowi menamakan upaya ini sebagai rekonsiliasi.

Namun, sebelum melaksanakan rekonsiliasi, Jokowi mengatakan bahwa ia harus mengetahui terlebih dahulu siapa yang benar dan salah.

Jokowi tidak mengatakan lebih rinci terkait bagaimana ia mencari tahu soal pihak yang benar dan salah terkait hal ini.

Jokowi mengatakan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh dibebani masa lalu yang kelam.

Proses yang dikemukakannya tadi, lanjutnya, diharapkan mampu menutup masa lalu bangsa demi membuka masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Wiji Thukul itu, saya sangat kenal baik. Dia kan orang Solo. Anak-istrinya saya kenal. Puisi-puisinya saya juga tahu," ujarnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved