Berita Sukoharjo
Di Balik Gagahnya Jembatan Bacem Sukoharjo, Ternyata Lokasi Pembantaian PKI 1965
Jembatan Bacem yang berada di atas aliran Sungai Bengawan Solo itu terkenal dengan sejarah sebagai tempat jagal para tahanan politik anggota PKI
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ahmad Syarifudin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Di balik gagahnya jembatan bacem yang berada di Kecamatan Grogol, Sukoharjo, ternyata memiliki kisah sedih.
Jembatan Bacem yang berada di atas aliran Sungai Bengawan Solo itu terkenal dengan sejarah sebagai tempat jagal para tahanan politik anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tragedi PKI 1965 kala itu, menjadikan kretek Bacem ajang pembantaian PKI. Tubuh para anggota PKI itu pun dibuang dan dilempar dari atas jembatan ke sungai Bengawan Solo.
Pemerhati sejarah, KRMAP L Nuky Mahendranata Adiningrat atau akrab dipanggil Kanjeng Nuky bercerita penghilangan paksa secara masal dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia 1965-1966, berada di Jembatan Bacem.
Baca juga: ODGJ Terduga Pembunuh Ibunya di Boyolali Sempat Bikin Saudara Masuk RS
"Jembatan Bacem, atau jaman dahulu dikenal dengan Kretek Bacem merupakan salah satu tempat yang menurut saya tragis," ucap Nuky, Sabtu (10/2/2024).
Jembatan bacem yang dibangun oleh Paku Buwana (PB) X kala itu menjadi tempat pembantaian berbulan-bulan. "Dulu itu ada penangkapan orang-orang yang berafiliasi ke aliran Komunis atau Partai Komunis," ujarnya.
Lebih lanjut, Nuky mengatakan anggota komunis kala itu ditahan di kamp-kamp penahanan. Contohnya, kamp Sasonomulyo, kemudian di pasanggrahan Langenharjo dan beberapa tempat lainnya.
"Setelah para anggota PKI ini berada di Kamp Penahanan, mereka di interogasi istilahnya dahulu itu di Bon dimintai keterangannya terkait keterlibatannya," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Nenek di Boyolali Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dipukul Batu Anaknya
Setelah diinterogasi para tahanan yang diduga PKI itu di bawa ke atas jembatan bacem lalu di bunuh satu persatu.
"Setelah di bunuh satu persatu, tubuh para PKI itu dilempar ke sungai Bengawan Solo, agar jasad para PKI hanyut hingga ke hilir," imbuhnya.
Nuky, menambahkan pembantaian kala itu sangat sadis hingga air sungai bengawan solo menjadi merah seperti darah.
"Jaman dulu setelah dinihari ada pembantaian di bawah jembatan bacem itu air nya berubah menjadi merah seperti darah, saat itu masih banyak jasad-jasad yang tersangkut namun oleh warga di dorong ke tengah agar hanyut," tandasnya.
Baca juga: Jasad Bocah 8 Tahun yang Tenggelam di Sungai Kalong Tasikmadu Ditemukan
(*)
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.