Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Tokoh Agama Ajak Semuanya Legowo Terima Hasil Demi Persatuan

Data quick count yang masuk saat ini mendekati 100 persen, di mana pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul dan diprediksi menang sekali putaran.

Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberikan Pidato Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Data quick count yang masuk saat ini mendekati 100 persen, di mana pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul cukup telak dan diprediksi menang sekali putaran.

Menanggapi hasil hitung cepat ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof. Asrorun Niam Sholeh meminta kepada semua pihak agar bisa menerima hasil pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Baca juga: Hadiah Sapi untuk Ranting PDIP Sumber dari FX Rudy Pupus, Prabowo-Gibran Menang 54 Persen

Dia juga mengajak masyarakat untuk kembali merajut kebersamaan demi membangun Indonesia seusai pemilihan umum (pemilu) hari ini.

"Hak suara telah kita tunaikan bersama. Saatnya kembali membangun kebersamaan untuk membangun Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Menurut Niam, proses pemilu adalah karunia dan nikmat yang harus disyukuri, karena menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi.

Dia juga mengatakan jika Pemilu merupakan instrumen untuk mewujudkan tujuan bernegara, di antaranya adalah mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan umum.

Baca juga: Unggul di Quick Count, Prabowo Tak Sujud Syukur di Depan Publik, Fadli Zon Ungkap Alasannya

"Ikhtiar telah dilakukan, selama masa kampanye hingga pencoblosan. Bisa jadi, selama kontestasi ada debat, adu program, adu gagasan, yang berdampak pada ketegangan dan perselisihan," katanya.

"Puncaknya, kita telah menunaikan pemilihan. Hasilnya harus diterima dengan lapang dada untuk kemenangan Indonesia," tambahnya.

Niam mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap menerima dan legawa terhadap apa pun hasil dari pemilu.

Menurutnya, kemenangan atau kekalahan adalah realitas dalam kontestasi. Maka, perlu penyikapan yang positif untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Baca juga: Apa Itu Quick Count, Real Count, dan Exit Poll yang Viral di Pemilu 2024? Yuk Cari Tahu Perbedaannya

"Yang menang tidak jumawa dan menyikapinya dengan syukur serta bismillah untuk memulai khidmah. Yang kalah bisa menerima sebagai realitas tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum," katanya.

Apabila terdapat proses lanjutan, katanya, maka harus diselesaikan dengan tetap melalui koridor hukum yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan.

"Saatnya rekonsiliasi nasional dan mewujudkan harmoni, menguatkan ikatan persatuan nasional kita, membangun Indonesia menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur, sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya," kata Asrorun Niam Sholeh.

Sementara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur meminta kepada seluruh peserta Pemilu 2024 hingga masyarakat setelah tahapan pencoblosan dilakukan untuk legowo dan mau menerima apapun hasilnya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul Jauh di Quick Count, Diyakini Bakal Menang Sekali Putaran

Dia mengajak semua pihak saat ini bersama-sama membangun bangsa ke depan.

Meskipun saat ini hasil hitung cepat memenangkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran, namun Gus Rozi itu menyarankan semua pihak menunggu hasil keputusan KPU.

"Paslon mana yang diputuskan KPU RI secara resmi sebagai pemimpin, saya harap semua legowo menerima. Sebab, pemilu ini hanyalah alat untuk memilih pemimpin, bukan untuk berpecah belah," kata Ahmad Fahrur Rozi, Kamis (15/02/2024)

Menurutnya, Indonesia dikenal dengan rasa persatuan masyarakatnya yang kuat. Untuk itu, semua harus duduk kembali bersatu dan berembuk demi kemajuan bangsa ini.

“Semua harus duduk kembali bersatu berembuk untuk kemajuan bangsa, jangan semua emosi dilampiaskan, masih ada kesempatan pemilu berikutnya,” ucapnya.

Baca juga: Sambut Kemenangan Sekali Putaran Prabowo-Gibran, G-Nesia Gelar Blusukan Online

Gus Rozi pun berharap masyarakat Indonesia kembali menjalankan aktifitasnya seperti biasa, dan tidak terpengaruh oleh pernyataan-pernyataan pihak lain untuk mengacaukan kerukunan antar sesama anak bangsa.

Bahkan, Gus Rozi meminta tidak ada dendam antar capres-cawapres maupun pendukung demi Indonesia yang damai.

“Kita menghimbau masyarakat kembali bekerja dengan tenang, mari fokus membangun negara Indonesia menjadi lebih maju dan makmur, ketika pemilu sudah selesai jangan ada sekat lagi di antara kita,” serunya.

"Lagipula masih ada pemilu berikutnya. Jadi mari kita kembali bersatu untuk kemajuan Indonesia ke depan," tambahnya.

Gus Rozi mengapresiasi kinerja semua lembaga negara yang sudah bekerja keras hingga proses pemilihan presiden dan calon anggota legislatif berjalan aman dan damai, dan apapun hasilnya, itu lah yang dipilih oleh rakyat Indonesia.

Ia juga berharap agar masyarakat tidak boleh terpecah belah karena pilpres, sebab momentum politik lima tahunan itu hanya media untuk mencari pemimpin secara langsung dan terbuka.

"Pemilu hanyalah alat untuk memilih pemimpin bukan untuk berpecah belah," harap pengasuh pondok pesantren (ponpes) An-Nur 1 Bululawang itu.

Sebagaimana diketahui, dari hasil quick count pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 58,60 persen dalam hitung cepat Litbang Kompas, Kamis (15/2/2024). Data itu didapat dari hasil hitung cepat Litbang Kompas pada pukul 11.55 WIB.

Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendulang 25,26 persen suara.

Lalu, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,14 persen suara.

Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk sebesar 93,85 persen dari total 2.000 TPS sampel.

Adapun quick count Litbang Kompas dalam Pemilu 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling (pencuplikan acak berjenjang) dan memiliki margin of error (batas kesalahan) sebesar 1 persen. Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas. (**hanang**)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved