Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Mahalnya Harga Beras di Sragen : IR 64 jadi Rp 15.500/Kg, Mentik Wangi Sentuh Rp 16.500/Kg

Pedagang beras di Pasar Bunder Sragen, Darmilah mengatakan masing-masing jenis beras mengalami kenaikan Rp 1.000 per kilogram.

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Salah satu pedagang beras di Pasar Bunder Sragen, Darmilah saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (17/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Harga beras di Kabupaten Sragen kembali mengalami kenaikan.

Berdasarkan catatan TribunSolo.com, harga beras pada September 2023 lalu, paling mahal di angka Rp 14.000 - Rp 15.000 per kilogram.

Lalu, per Sabtu (17/2/2024) harga beras di Bumi Sukowati tertinggi ada yang menyentuh Rp 16.500 per kilogram.

Pedagang beras di Pasar Bunder Sragen, Darmilah mengatakan masing-masing jenis beras mengalami kenaikan Rp 1.000 per kilogram.

Dimana, menurut Darmilah, kenaikan harga beras tersebut terjadi sejak satu bulan terakhir.

"Harga beras naiknya Rp 1.000, biasanya Rp 14.000 sekarang jadi Rp 15.000, yang jenis bramo biasanya Rp 14.500 sekarang jadi Rp 16.000," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Tepis Isu Stok Beras Langka, Presiden Jokowi : Tidak Ada Hubungannya dengan Bansos Pangan

Baca juga: Pasca Harga Beras Melambung, Stok di Solo : Mentik Sudah 2 Hari Kosong, C4 Ada Tapi Tak Melimpah

"Mentik wangi itu biasanya Rp 15.500 sekarang jadi Rp 16.500, untuk IR 64 dari Rp 14.500 jadi Rp 15.500," tambahnya.

Naiknya harga beras, juga diungkap oleh pedagang beras di Pasar Bunder lain, yakni Sulastri.

Menurutnya, harga beras IR 64 sebelumnya Rp 14.800 kini menjadi Rp 15.200.

"Untuk beras medium itu, dari Rp 13.800 menjadi Rp 14.800 per kilogram, untuk yang super atau yang bagus itu, sebelumnya Rp 15.000 menjadi Rp 16.000," terang Sulastri.

Karena harga kenaikan harga tersebut, pembeli beralih membeli beras dengan harga yang lebih murah.

"Dampaknya ya kadang pindah jenis beras, kadang nggak mau, kebanyakan beralih dari IR 64 cari yang biasa," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved