Ibu Menyusui Sebaiknya Boleh Puasa atau Tidak? Ini Jawaban Dokter RS JIH Solo

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Reza Dwi Wijayanti

TRIBUNSOLO.COM - Sebentar lagi, umat muslim akan menyambut bulan Ramadan.

Di bulan suci tersebut, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali ibu menyusui.

Meski begitu, dalam islam ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak puasa dan menggantinya di hari lain.

Lantas ibu menyusui sebaiknya boleh puasa atau tidak?

Sebab dikhawatirkan produksi Air Susu Ibu (ASI) akan terganggu atau berkurang.

Dokter spesialis anak RS JIH Solo, dr. Ony Sapto Sp. A memberikan penjelasan.

"Untuk ibu-ibu menyusui tentunya harus introsfeksi, dia (ibu menyusui) menilai diri sendiri kira-kira sanggup nggak puasa sambil menyusui bayinya," ujarnya.

"Karena tipe ibu kan beda-beda ya, ada yang semangat, ASI-nya lancar dan makan minum tidak ada masalah. (Sehingga) bisa mencukupi kebutuhan cairan bayi, jadi bayinya it's okay aja ya," sambungnya.

Jika ibu menyusui dalam kondisi tersebut maka boleh-boleh saja jika ingin menjalankan ibadah puasa.

Namun jika ibu menyusui dalam kondisi tertentu disarankan tidak.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo Ungkap Kapan Waktu Terbaik Melatih Anak Berpuasa

"Tapi jika dalam kondisi-kondisi tertentu ibunya tipikal yang gampang capek, makan minumnya kurang bagus, bayinya butuh asupan yang lebih banyak. Sementara ibunya tidak bisa mencukupi, disarankan tidak," jelasnya.

Intinya semua kembali pada kondisi sang ibu apakah baik-baik saja atau ada keluhan.

Jika kondisinya mampu, saat akan menjalankan puasa ibu menyusui harus memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh.

"Saat sahur dan buka kualitas makan dan minum si ibu harus bagus dan dilipat gandakan."