Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadhan 2024

Tips Diet saat Puasa Ramadhan Menurut Ahli Gizi, Ampuh Turunkan Berat Badan

Berikut tips diet sehat saat puasa Ramadhan dari ahli gizi, dijamin ampuh turunkan berat badan.

Grid.id
Ilustrasi diet 

TRIBUNSOLO.COM - Bagi beberapa orang, momen puasa Ramadhan dijadikan sebagai sarana untuk melaksanakan program diet.

Alasan melaksanakan diet saat puasa lantaran selama bulan Ramadan, pola makan kita cukup teratur dan sedikit.

Umat Islam hanya makan di saat sahur dan berbuka di saat azan Maghrib.

Baca juga: Cegah Dehidrasi, Begini Rumus Minum 8 Gelas Air Putih saat Puasa, dari Dokter RS JIH Solo

Hal ini akan membantu pola diet sehat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, dan menghempas perut buncit. 

Melansir Serambinews.com, ahli gizi Universitas Airlangga (Unair), Mahmud Aditya Rifqi mengatakan bahwa ada bermacam-macam jenis diet yang patut dicoba, salah satunya adalah intermittent fasting.

“Intermittent fasting merupakan metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa beberapa waktu. Itu ada polanya. Kita umat muslim menerapkan prinsip diet ini dalam bentuk puasa Ramadhan. Jadi dari salah satu metode diet, puasa itu salah satu metode juga dalam mengatur pola makan,” ujar Mahmud dilansir dari laman Unair.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu menegaskan, terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi jika ingin menjalankan puasa Ramadhan sekaligus diet sehat menurunkan berat badan.

Yaitu, mengontrol diri saat sahur dan berbuka serta mengatur asupan.

Baca juga: 5 Tips Ampuh untuk Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa, Hindari Makanan yang Bersifat Lengket

Saat puasa ramadhan tubuh dilatih untuk mengonsumsi makanan secara teratur yaitu di waktu sahur dan berbuka.

Namun jika waktu berbuka mengonsumsi makanan berlebih hingga malam hari maka hal tersebut tidak akan dapat mengurangi lemak dalam tubuh.

“Kalau puasa lalu malamnya tidak berhenti-henti makan, maka itu tidak akan mencapai tujuan (mengurangi berat badan),” tegasnya.

Asupan yang Bermanfaat untuk Diet Saat Puasa

Mahmud menjelaskan, saat menjalankan ibadah puasa tubuh akan menahan makan dan minum lebih dari dua belas jam dalam sehari.

Maka perlu untuk mengatur asupan di waktu sahur dan berbuka. Terdapat beberapa asupan yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa, yaitu:

Cairan

Air mineral harus tercukupi selama menjalankan puasa Ramadan.

Sebab saat tidak berpuasa pun manusia membutuhkan setidaknya dua sampai tiga liter air dalam sehari.

Minum air putih yang cukup dapat meningkatkan metabolisme tubuh sampai 30 persen.

Usahakan untuk meminum 8 gelas air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan ketika tengah menjalankan diet puasa.

Alih-alih minum minuman manis yang mengandung banyak gula, alangkah jauh lebih baik untuk menenggak air putih sebanyak-banyaknya.

Semakin meningkat metabolisme tubuh bekerja, maka semakin banyak pula lemak dan kalori yang dibakar.

Baca juga: Tips Puasa Bagi Penderita Diare, Jangan Minum Es hingga Makan Gorengan saat Berbuka

Stop Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Meskipun tubuh membutuhkan asupan glukosa untuk sumber energi setelah seharian menahan lapar dan haus, tapi tetap perlu diingat jangan terlalu banyak mengonsumsinya.

Pada saat berpuasa, produksi insulin di dalam tubuh menurun, padahal insulin memiliki peran untuk mengubah glukosa menjadi energi.

Jika glukosa tidak segera diubah menjadi energi, maka tubuh akan menyimpannya menjadi lemak.

Maka tidak mengherankan mengapa harus berhenti mengonsumsi makanan dan minuman manis selama berpuasa agar tubuh tidak semakin melebar.

Serat

Sayur dan buah adalah makanan yang mengenyangkan sekaligus menyehatkan.

Kandungan serat dalam makanan tersebut dapat membuat tubuh tidak mudah lapar.

Namun perlu diingat, saat sahur atau berbuka hindari buah yang memiliki rasa asam. Hal tersebut untuk mengantisipasi rasa tidak nyaman di lambung.

Karbohidrat dan Protein

Kandungan karbohidrat dan protein sama pentingnya untuk kesehatan tubuh. Sehingga dua hal tersebut perlu diimbangi asupannya baik saat sahur maupun berbuka.

“Jadi yang salah itu kalau kita sahurnya makan nasi sebanyak banyaknya.

Tidak begitu, karena kalau makan nasi sebanyak banyaknya, gula darah kita naik, jam 10 nanti kita (sudah) lapar.

Jadi imbangi asupan karbohidrat, asupan lauk, protein dan sayur sayuran,” ujar Mahmud.

(Magang TribunSolo.com/Ilham Dwi Rahman)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved