Viral
Viral Ikan Lele Bertubuh Pendek nan Mungil, Warganet Anggap Imut, Ahli Beberkan Penyebabnya!
Ukuran dan panjang tubuh lele yang tak sesuai ini menyorot perhatian warganet yang menganggapnya imut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan adanya ikan lele yang tengah berenang di dalam sebuah ember hitam.
Video tersebut viral lantaran ikan lele itu bertubuh pendek, tak seperti ikan lele pada umumnya.
Ukuran dan panjang tubuh lele yang tak sesuai ini menyorot perhatian warganet yang menganggapnya imut.
Hingga video yang diunggah oleh akun X (Twitter) @sosmedkeras pada Minggu (10/3/2024), itu pun disematkan tulisan 'ikan yeye' yang menggambarkan keimutan lele tersebut.
“Cebelapa imuc nya acu. Imut cekayi,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Namun apa sebenarnya yang terjadi dengan tubuh ikan lele tersebut hingga ukurannya bisa menjadi pendek?
Dilansir dari Kompas.com, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo mengatakan, ikan lele dalam video tersebut mengalami cacat genetik atau bawaan.
Cacat genetik yang dimaksud adalah ikan kehilangan sebagian belakang tubuh hingga bagian ekornya.
Baca juga: Viral Warga NTT Bertaruh Nyawa Demi Beli Kebutuhan Hidup, Lintasi Sungai Banjir Pakai Seutas Tali
Baca juga: Viral Sosok Ratna Sarumpaet Keluyuran Saat Nyepi di Bali, Ternyata Ibu Artis Atiqah Hasiholan
Adapun lele jenis Phractocephalus hemioliopterus itu masih memiliki sirip punggung meski tubuhnya pendek, dengan sirip perut menonjol ke belakang yang tampak seperti ekor.
“Normalnya ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti catfish pada umumnya,” kata Slamet, Senin (11/3/2024).
Menurutnya, semua jenis ikan, termasuk ikan lele, dapat mengalami cacat fisik seperti itu.
Penyebab cacat genetik bisa disebabkan oleh paparan zat kimia teratogen saat masih di dalam telur.
Sebagai informasi, ikan lele memiliki proses pembuahan telur dan pertumbuhan embrio yang terjadi di luar tubuh.
Pada fase organogenesis atau pembentukan organ, rentan terjadi mutasi bila terpapar zat-zat kimia teratogen.
Teratogen sendiri merupakan zat kimia (termasuk obat) yang dapat memengaruhi perkembangan organ dan pertumbuhan embrio.
“Pengaruh teratogen dapat menyebabkan kematian pada embrio, sehingga telur gagal menetas,” ucap Slamet.
“Namun, terkadang ada embrio atau janin yang mampu bertahan hidup dan menetas dalam kondisi cacat fisik,” imbuhnya.
(*)
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Viral Oknum Opang Maksa Hentikan Taksi Online, Padahal Ada Penumpang Ibu Gendong Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.