Berita Solo

Belum Selebrasi Kemenangan Pilpres 2024, Gibran Masih Urus Kasus Demam Berdarah di Solo

Gibran Rakabuming Raka menggiatkan fogging, menyusul munculnya kasus meninggal seorang anak umur 11 tahun karena demam berdarah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menggiatkan fogging di sejumlah wilayah, menyusul munculnya kasus meninggal seorang anak umur 11 tahun karena demam berdarah.

Gibran sendiri dinyatakan sebagai wakil presiden terpilih di Pilpres 2024, meski demikian dia tak ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Prabowo Subianto dan Koalisi Indonesia Maju.

Dia memilih fokus pada 32 kasus demam berdarah di Kota Solo.

“Beberapa daerah kami fogging. Udah dijalankan sama Dinkes (Dinas Kesehatan). Udah banyak. Tapi tetap kita kendalikan,” jelasnya.

Baca juga: Gibran Minta Warga Hindari Jasa Penukaran Uang Lebaran di Jalanan, Ini Alasannya

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Setyowati menjelaskan kasus meninggal ini dikarenakan terlambatnya penanganan.

Saat ini pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih detail kasus ini.

“Sampai minggu ke-10 32 kasus meninggal 1. Usianya 11 tahun. Penanganannya memang agak terlambat tapi sejauh mana kita belum lihat,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan edukasi ke masyarakat.

Termasuk menggiatkan lagi pemberantasan sarang nyamuk.

Baca juga: Kubu Ganjar & Anies Beri Isyarat Merapat ke Prabowo-Gibran ? Ini Kata Sekjen Gerindra

“Wilayah tetap kita pantau. Tetap kita lakukan penyelidikan epidemiologi. Kita juga mulai intens sosialisasi edukasi ke masyarakat. Mengaktifkan kembali PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),” jelasnya.

Sebelumnya, sempat beredar kabar banyaknya pasien anak yang terkena demam berdarah, rumah sakit kehabisan tempat tidur.

Namun, sejauh ini belum ada laporan mengenai hal ini.

“Sampai saat ini kita belum ada informasi kehabisan tempat tidur. Mungkin rumah sakit bisa mengatur pasien yang masuk tetap bisa dilayani dengan rujukan ke rumah sakit lain,” tuturnya.

Ia pun terbuka jika ada masyarakat yang kesulitan mencari tempat tidur di bangsal anak.

Pihaknya akan mengkomunikasikan dengan rumah sakit agar semua terlayani dengan baik.

“Sebetulnya kalau laporan resmi rumah sakit tidak ada, masyarakat Solo tidak ada keluhan kami masih percaya. Kalau tidak dapat tempat tidur kita komunikasikan,” jelasnya.

(*)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved