Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Dibangun dengan Anggaran Rp15,7 Miliar, Pusat Batik Sukowati Sragen Hanya Hasilkan Rp1 Juta per Hari

Ada sekitar 17 Industri Kecil Menengah (IKM) batik di Sragen yang menitipkan produknya ke Pusat Batik Sukowati. 

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Pusat Batik Sukowati Sragen, yang kini masih sepi pengunjung. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pusat Batik Sukowati Sragen kini tengah menjadi sorotan. 

Setelah diresmikan pada Desember 2023 lalu, pusat batik yang dibangun di bekas Pasar Nglangon itu masih nampak sepi dari aktivitas pengunjung. 

Padahal, bangunan 3 lantai itu dibangun dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perindustrian sebesar Rp15, 7 miliar. 

Baca juga: Berapa Harga Cabai di Sragen? Cabai Rawit Merah Cuma Rp 30 Ribu per Kg, Bakal Meroket Jelang Lebaran

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto mengatakan ada sekitar 17 Industri Kecil Menengah (IKM) batik di Sragen yang menitipkan produknya ke Pusat Batik Sukowati

Dari 17 IKM batik itu, sehari penghasilan Pusat Batik Sukowati hanya sebesar Rp 1.000.000.

"Tujuan kita untuk mempromosikan produk-produk IKM batik di Sragen, jadi mereka titip kesitu, kita catat, kita bantu promosikan jualannya," katanya kepada TribunSolo.com.

"Transaksi kita hitungan nominal, sesepi-sepinya pasti diatas Rp 1.000.000 sehari, iya, Rp 1.000.000," sambungnya. 

Lanjutnya, padahal saat awal-awal buka, penghasilan Pusat Batik Sukowati bisa menyentuh Rp 10.000.000 - Rp 12.000.000 per hari.

Baca juga: Viral Jejak Digital Kimberley Fransa yang Kini Debut Jadi Idol Kpop VVUP, Dulu Duet Bareng Opick

Dari hasil penjualan itu, Pemkab Sragen menarik fee sebesar Rp 10.000 per potong batik yang terjual untuk dimasukkan ke kas daerah. 

Menurut Cosmas, untuk bisa meningkatkan penghasilan, setiap ada kunjungan dari luar Sragen maka juga akan diarahkan ke Pusat Batik Sukowati

"Kemarin jika mendapatkan studi banding, dapat kunjungan dari luar daerah, untuk diarahkan juga kesana, ternyata efektif, kalau ada studi banding ada yang tertarik," jelasnya. 

"Karena sudah ada kepala UPTD-nya, sudah kita minta untuk membuat inovasi, terutama untuk menyambut momen lebaran nanti, akan koordinasi dengan pihak IKM-nya, mungkin nanti akan ada promo atau gimana," pungkasnya.

Baca juga: Sapi Simental Berbobot 2 Kwintal Tercebur ke Sungai di Dukuh Sawahan Klaten, Diselamatkan Damkar

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved