Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Warga Dukuh Jati Sragen Tolak Pembangunan Tower BTS: Belum Sepakat Tapi Sudah Mulai Dibangun

Aksi protes itu dilakukan warga dengan mendatangi Kantor Balai Desa Pilang pada Senin (25/3/2024) pagi. 

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Warga Dukuh Jati, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen geruduk balai desa Pilang, menolak pembangunan tower BTS, Senin (25/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga RT 6B Dukuh Jati, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen menolak pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di kampung mereka.

Pasalnya, tower BTS itu dibangun tepat di tengah-tengah permukiman warga.

Salah satu warga, Bagas mengatakan selain dibangun ditengah kampung, warga juga khawatir keberadaan tower BTS akan berdampak pada kesehatan mereka.

"Kalau yang terdekat (lokasi pembangunan tower) takut juga (berdampak ke kesehatan), kalau efek detailnya saya juga kurang paham, yang tidak setuju ada 30 KK," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Geger Warga Dukuh Jati Sragen Geruduk Balai Desa, Tolak Pembangunan Tower BTS di Tengah Kampung

Selain itu, penolakan itu juga didasarkan karena warga tidak dilibatkan dalam proses perizinan pembangunan tower BTS itu.

Awalnya, warga sempat diajak bermusyarawah soal pembangunan tower.

Hasil pertemuan pertama itu, masih ada warga yang menolak.

Lalu, warga dijanjikan akan digelar pertemuan yang kedua.

Namun, pertemuan yang kedua belum dilakukan, pihak tower sudah mulai membangun tower BTS itu. 

Dengan begitu, pembangunan tower itu dilakukan tanpa melibatkan persetujuan warga. 

"Dibangunnya sudah seminggu ini, rapat yang pertama kami diundang, lalu tempatnya beda lagi, kami yang terdekat malah tidak diundang lagi, tahu-tahu sudah ada pembangunan," jelasnya.

Baca juga: Dibangun dengan Anggaran Rp15,7 Miliar, Pusat Batik Sukowati Sragen Hanya Hasilkan Rp1 Juta per Hari

Aksi protes itu dilakukan warga dengan mendatangi Kantor Balai Desa Pilang pada Senin (25/3/2024) pagi. 

Warga lainnya, yakni Saptono mengatakan alasannya menolak karena takut dengan keberadaan tower akan berdampak kepada kesehatannya. 

Ia pun juga mempertanyakan, siapa yang memberi izin pembangunan tower BTS tersebut. 
 
"Alasan menolak karena takut mengganggu kesehatan, ini sudah dibangun, makanya saya kesini (balai desa Pilang) karena sudah dibangun," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved