Berita Solo

Warga Kelurahan Joglo Banjarsari Bakal Tempati Rumah Tapak, Cara Pemkot Solo Kurangi Kawasan Kumuh

Jika proyek ini terealisasi, maka pengurangan kawasan kumuh akan berkurang secara signifikan. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Ilustrasi - Kawasan kumuh di Kelurahan Mojo yang kini sudah tertata rapi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo saat ini sedang mengusulkan pembangunan 112 unit rumah tapak untuk mengurangi kawasan kumuh. Rumah ini nantinya akan ditempati oleh warga Kelurahan Joglo RT 4 RW 7, Banjarsari.

Mereka menempati lahan yang dulunya merupakan makam.

Namun sejak tahun 1990-an lahan tersebut dibangun pemukiman.

“Dulunya makam sekarang oleh warga dimanfaatkan rumah. Sekarang warga bermohon untuk bisa diguna bangunan,” jelas Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro.

Baca juga: Jelang Lebaran 2024, Tol Solo-Jogja Bakal Difungsionalkan Lagi, Dibuka Mulai Jumat 5 April

Lahan seluas 6 hektar tersebut saat ini berstatus HP (Hak Pakai) Pemerintah Kota Solo.

Saat ini telah didata warga yang akan menempati rumah tersebut.

“Khusus warga yang saat ini sudah terdata,” terang Beni Supartono.

Ia belum bisa memastikan kapan pembangunan bisa direalisasikan dan juga belum bisa menyebut berapa anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan 112 unit rumah tersebut.

“Baru usulan. Permohonan warga, wali kota menyetujui dengan analisa pertimbangan teknis,"

"Dimohonkan permit dewan dulu. Permit dewan turun meyakinkan proses sudah selesai untuk mendapatkan anggaran,” ujarnya. 

Jika proyek ini terealisasi, maka pengurangan kawasan kumuh akan berkurang secara signifikan. 

Baca juga: Revitalisasi Pasar Ikan Balekambang Solo, Janjikan Tidak Kumuh dan Bau 

“Lumayan berkurang banget. Di tempat itu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” jelasnya.

Pihaknya juga mengusulkan agar di lahan tersebut tidak hanya dibangun pemukiman, namun juga fasilitas umum mulai dari gelanggang olahraga hingga gedung pertemuan.

“2000 (meter persegi) sekian yang jadi bangunan rumah. Selebihnya fasum,"

"Tadi saya usulkan fasum berupa gelanggang olahraga, ada ruang pertemuan,” tuturnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved