Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Perkelahian 2 Siswa MI hingga Berdarah di Lombok Timur, Ternyata Berawal dari Saling Ejek

Sebuah video yang memperlihatkan momen perkelahian antara dua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), viral di media sosial.

TribunLombok.com/Istimewa
Mediasi perkelahian yang libatkan 2 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) berinisial WD (11) tahun yakni korban, dan teman duelnya diketahui berinisial AT (11). Kasus tersebut selesai dengan cara kekeluargaan. 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan momen perkelahian antara dua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), viral di media sosial.

Pada video yang beredar tampak seorang bocah secara brutal memukul kepala temannya bahkan dibenturkan ke lantai hingga berdarah.

Baca juga: Viral Seorang Wanita Joget Erotis saat Gerebek Sahur di Kalsel, Kini Berujung Minta Maaf

Tampak siswa tersebut kemudian kesakitan dan lemas.

Kemudian tampak juga sejumlah siswa menonton di lokasi.

Dilansir dari TribunLombok, 2 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) berinisial WD (11) tahun yakni korban dan teman duelnya diketahui berinisial AT (11) selesai dengan cara kekeluargaan.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Timur merespons cepat dengan memfasilitasi pertemuan antara WD, AT, dan pihak terkait.

Pertemuan yang berlangsung pada hari Kamis (28/3/2024) di Unit PPA Polres Lombok Timur menghasilkan beberapa poin penting.

Pertama, AT dan perekam video meminta maaf kepada WD dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Kedua, pihak WD memaafkan kesalahan AT dan sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Kapolres Lombok Limur AKBP Hariyanto, melalui Kasat Reskrim AKP I Made Dharma Yulia menjelaskannya secara rinci terkait persoalan kedua pelajar tersebut.

"Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum," ucap Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Tzuyang, YouTuber Mukbang Asal Korea Selatan, Videonya Makan di Indonesia Viral

Kasat Reskrim Polres Lombok Timur mengungkapkan bahwa kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak, untuk selalu mengedepankan perlindungan terhadap anak-anak.

“Mari bersama-sama ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Ini menjadi pelajaran bahwa pengawasan terhadap anak itu sangat penting, agar peristiwa ini tidak terulang kembali,” pesannya.

Pihak yayasan pun turut angkat bicara. Pengurus yayasan memohon maaf atas kejadian ini dan telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk menghapus video viral tersebut demi menjaga psikologis anak.

"Kami mohon maaf atas kejadian ini dan telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah. Kami juga mengimbau masyarakat untuk menghapus video viral tersebut demi menjaga psikologis anak," ucap Sekertaris Yayasan Ponpes tempat kedua bocah tersebut sekolah, Tafa'ul.

Ke depannya, pihak yayasan berjanji akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di bawah naungan mereka.

Orang tua WD dan AT pun berjanji akan lebih memperhatikan dan membina anak-anak mereka agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca juga: Sempat Viral Aksi Pungli Jalur Motor Lewat Trotoar di Dekat DPR, Kini Langsung Ditutup Petugas

Berawal dari saling ejek

Kapolsek Masbagik, AKP Eri menjelaskan kronologi perkelahian siswa MI di Lombok Timur.

Kejadian bermula pada hari Minggu 27 Maret 2024 sekira pukul 10.00 wita pada saat keluar main sekolah di mushola Pastabikhul Khoirot telah terjadi perkelahian antar siswa an.

"Kedua siswa ini masih berumur 11 tahun, awalnya terjadi karena aksi saling olok-olok," ucap Eri, Kamis (28/3/2024).

Dari aksi saling ejek tersebut lanjut Eri, kemudian terjadi cekcok dan perkelahian di dalam kelas. Namun, pada saat itu dapat di lerai oleh guru dan siswa.

Selanjutnya pada saat jam keluar main, kedua WD dan TA bertemu di mushola dan terjadi lah perkelhaian yang ke dua kalinya. Akibat kejadian ini WD terluka di bagian kepalanya.

Dari adanya kejadian tersebut, BKTM Desa Masbagik Timur dan SPKT Polsek Masbagik mendatangi Kadus Penakak dan sekaligus meminta kepala sekolah untuk memanggil siswa dan wali murid untuk di bawa ke Polres Lombok Timur.

"Hari ini pihak sekolah bersama keluarga mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan masalahnya," katanya.

Atas adanya kejadian tersebut, Kapolsek Eri berharap kepada seluruh tenaga pendidik untuk terus meningkat kan pengawasan sejak dini.

"Jangan hanya saat murid berada di dalam kelas saja. Pun juga aturan yang dibuat sekolah benar-benar harus ditegakkan terutama larangan membawa HP. Hal ini harus mendapat dukungan juga dari wali murid yang harus senantiasa bekerja sama dengan pihak pendidik," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved