Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Muhadjir & Airlangga Sering Ikut Bagi Bansos, MK Bertanya-tanya, Risma Turun Bila Ada Perselisihan

Mensos, Tri Rismaharini jarang terlihat dalam pembagian bantuan sosial (bansos).

Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
Capture Youtube MKRI
Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Mensos Tri Rismaharini hadir dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di MK, J(5//4/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Mensos, Tri Rismaharini jarang terlihat dalam pembagian bantuan sosial (bansos).

Itu membuat Hakim Konstitusi, Daniel Yusmic Foekh bertanya-tanya dalam sidang sengketa Pilpres 2024 pada 5 April 2024. 

Daniel mengatakan, Menko PMK, Muhadjir Effendy disebut ikut membagikan bansos.

Demikian juga, kata dia, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto ikut membagikan bansos.

Sementara Risma, Daniel mengungkapkan perannya sangat minimalis dalam penyaluran bansos.

Baca juga: Keterangan 4 Menteri saat Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Kata Mensos Risma

"Nah Kemudian sedangkan justru Ibu Mensos ini perannya sangat minimalis nih, ada apa nih Bu Mensos," tanya Daniel, dikutip dari Tribunnews.

Hakim MK pun mempertanyakan alasan politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu tidak terlihat membagikan bansos belakangan ini.

"Apakah setelah rapat kerja dengan DPR itu kemudian membuat ibu menjadi tidak, tidak nampak dalam pembagian bansos dan sebagainya," ujar Daniel.

Risma mengaku dirinya hanya turun langsung ke lapangan saat terjadi perselisihan atau sengketa di tengah-tengah masyarakat.

“Saya turun biasanya kalau itu ada dispute, jadi misalkan ada perselisihan baru saya turun tapi kalau tidak (tidak turun),” kata Risma, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Isi Kesaksian Menko PMK di Sidang MK, Sebut Bansos Penting untuk Jaga Daya Beli Masyarakat Miskin

Risma mengaku hanya akan turun menemui masyarakat jika terjadi perselisihan atau permasalahan di lapangan.

Itu pun, kata Risma, dirinya mengajak perwakilan Perguruan Tinggi untuk ikut turun menemui masyarakat yang mengalami permasalahan.

“Kalau saya turun mungkin orangnya harus saya tolong misalkan kemarin saya menemukan di Sinjai anak Yatim, enggak ada orang tuanya, rumahnya di jurang, saya masuk harus jalan kaki satu kilo gitu, itu engga ada orang tuanya, saya harus ngerayu dia, ‘maukah kamu ikut di tempat kami’, jadi saya datang untuk itu,” jelasnya.

Di hadapan hakim konstitusi, Risma juga mengaku akan turun jika ada masyarakat yang khawatir untuk hidup.

Ia akan turun untuk memastikan adanya jaminan negara terhadap setiap anak bangsa.

“Itu lebih banyak seperti itu, atau banyak anak-anak diperkosa, kadang yang perkosa bapaknya gitu kan, kemudian ibunya bingung, kadang anaknya disuruh tidak mengaku, karena kenapa? Karena ketakutan enggak bisa makan,” tutur Risma.

“Itu lah yang harus saya yakinkan dia dijamin oleh negara, supaya anaknya tidak disuruh tidak mengaku (telah diperkosa bapaknya), dan itu berkali-kali saya temukan seperti itu,” tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved