Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada 2024

Pengamat Sebut Elektabilitas Risma Menurun Sejak Jadi Mensos, Tak Lagi 'Menjual' Maju di Pilkada DKI

Burhanuddin melanjutkan, rekan satu partai Risma yakni Basuki Tjahaja Purnama justru menempati posisi ketiga dalam urutan elektoral Pilgub Jakarta.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
WARTA KOTA/YULIANTO
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2023) 

TRIBUNSOLO.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, menilai jika tingkat keterpilihan atau elektabilitas politikus PDI Perjuangan Tri Rismaharini tak lagi tinggi untuk menjadi Gubernur Daerah Khusus Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Burhanudin Muhtadi menyampaikan analisis itu dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

“Ibu Risma beberapa waktu lalu termasuk top two ya, jadi termasuk calon yang punya kompetisi elektoral tinggi, tapi belakangan agak turun pesonanya secara elektoral,” kata Burhanuddin.

“Menurunnya terutama sejak menjadi Menteri Sosial. Waktu menjadi Wali Kota Surabaya itu elektabilitasnya tertinggi kedua Ibu Risma.”

Baca juga: Pakar Hukum Prediksi Ada Kejutan MK soal Sengketa Pilpres 2024, Ungkap Peluang 02 Didiskualifikasi

Burhanuddin melanjutkan, rekan satu partai Risma yakni Basuki Tjahaja Purnama justru menempati posisi ketiga dalam urutan elektoral Pilgub Jakarta.

Ia berpendapat, Ahok masih memiliki dukungan dari pemilih-pemilih loyal terutama dari kalangan Tionghoa dan nonmuslim.

“Ahok itu nomor 3, selalu itu, dia punya segmen pemilih loyal terutama di kalangan etnis Tionghoa dan nonmuslim,” ujar Burhanuddin.

“Tetapi juga lagi-lagi ketika dikerucutkan, kan kita punya 35 nama itu, kalau kita kerucutkan suara Ahok tidak bertambah dari pendukung calon yang namanya di soft list, artinya untuk mendapatkan basis pemilih baru berat juga untuk Ahok ini,” imbuhnya.

Baca juga: 22 Pihak yang Ajukan Amicus Curiae di Sengketa Pilpres, Lewat Tanggal Ini, Tak Dipertimbangkan MK

Sementara itu kata dia, saat ini di dua besar cagun DKI Jakarta ada Ridwan Kamil dan Anies Baswedan di posisi kedua.

“Sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin.

Dia mengakiui jika tingkat elektoral untuk Pilkada Daerah Khusus Jakarta memang cukup dinamis.

“Kita mendapati satu fenomena di mana Jakarta itu dinamika elektoralnya sangat tinggi, peringkat pertama, kedua hingga peringkat ke-9 itu selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanuddin.

“Jadi masih membuka pintu buat siapapun, karena proses nominasi masih berlangsung hingga bulan Agustus, masih jauh dan yang menarik partai-partai di Jakarta juga tidak ada yang sangat (menang) dominan (di Pemilu 2024).”

(*)

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved