Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Hari Kartini

12 Puisi Hari Kartini 2024 yang Singkat dan Penuh Makna, Cocok Buat Lomba Tingkat SD hingga SMA

Berikut ini 12 contoh puisi Hari Kartini 2024 yang singkat dan penuh makna, cocok buat lomba tingkat SD sampai SMA.

WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL
RA Kartini 

TRIBUNSOLO.COM- 21 April diperingati sebagai hari lahirnya salah satu pahlawan nasional Indonesia, Raden Ajeng (RA) Kartini.

RA Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional dalam hal membangkitkan kesetaraan bagi perempuan khususnya di tengah masyarakat Jawa yang feodal saat itu.

Meski saat ini sudah 119 tahun setelah kepergiannya, pemikiran Kartini masih sangat banyak yang relevan khususnya dalam membangkitkan semangat generasi muda.

Baca juga: Libur Lebaran 2024, IGD RSUD Kartini Karanganyar dan Rawat Inap Puskesmas Tetap Buka 24 Jam

Sosoknya yang inspiratif bisa menjadi contoh bagi anak muda khususnya perempuan masa kini untuk berkembang.

Pada peringatan Hari Kartini, biasanya sekolah-sekolah akan mengadakan berbagai perlombaan, misalnya saja lomba membaca puisi.

Nah, buat kamu hendak mengikuti lomba membaca puisi, berikut 12 puisi tentang Hari Kartini singkat dan penuh makna yang bisa jadi referensi.

12 Contoh Puisi Hari Kartini 2024 yang Singkat dan Penuh Makna.

1. Tanduk Perempuan

Karya : Naurah Risadamayanti

Baswara rupa kami, buntara jiwa kami
Ibu Kartini titip pesan kepada kami
Jaga elok-elok seberkas harga diri
Angkat tinggi-tinggi kehormatan ini

Di saat ini tak lagi perempuan dikekang
Tak ada lagi kami dianggap membangkang
Hak-hak untuk kami kembali secara utuh
Tidak dipentingkan hanya saat butuh

Derajat, kni telah setara adanya
Pendidikan diemban secara merata
Mampu berdiri sejajar dengan putra
Ini masanya kami bebas beroleh

Siapa uang segan suruh kami untuk menunduk?
Jangan pikir kami tidak punya tanduk
Kami dapat saja buas nan liar menyeduruk
Pengetahuan membuat kamu tak lagi terpuruk

2. Kami Kartini Muda

Jika dahulu perempuan hanya diam di huniannya
Atau hanya menjadi budak di istananya sendiri
Maka kali ini semua sudah berubah
Semenjak kau perjuangkan hak-hak kami di dunia
 
Kau bosan melihat ketidakadilan pada kaummu sendiri
Yang dahulu hanya dipandang sebelah mata
Sosokmu lah yang berhasil mengubah segalanya
Menciptakan kartini-kartini muda penerus bangsa
 
Karena perjuanganmu dahulu
Kini kami masih bisa merasakannya
Terima kasih ku ucapkan padamu
 
Berkat jasamu
Kini kami bisa bernapas lebih lega

3.  Ibu Kartini

Meski kau kini telah tiada
Namun jasamu akan selalu dikenang
Semangatmu masih terus berkobar
Membekas di hati kaum wanita Indonesia
 
Ibu Kartini
Lihatlah kini Kartini-Kartini modern masa kini
Mereka bisa seperti ini berkat perjuanganmu
Ingin kurasakan kembali hadirmu
 
Yang memberikan semangat bagi jiwa
Yang memberikan keadilan kepada wanita
Dan yang selalu mengingatkan kami kembali akan
Habis gelap terbitlah terang

Baca juga: Not Angka Pianika dan Lirik Lagu Ibu Kita Kartini, Not Pianika Paling Mudah Dimainkan

4. Tanpa Batas

Itulah pikiranmu
Tanpa batas antara kita dan mereka
Kau menghapus batasan itu
Kau menunjukkannya
Tak ada beda kita dengan mereka

Hidup dan matimu demi itu
Kau korbankan jiwa dan ragamu
Menunjukkan bahwa kita bisa
Kau semangat membara

Usaha dan semangatmu tak pernah mati
Meski cacian sering menerjang,
Kau tetap bersemangat Untuk menghancurkan dinding pembatas
Hingga selamanya
Kini, hasil mu telah terasa

Kau menunjukkannya
Kau adalah inspirasi setiap perempuan
Kau adalah inspirasi negeri ini
Kau adalah Ibu kita

Terimakasih dengan jasamu
Yang menuntun kamu
Menjadi orang kuat
Menjadi orang hebat

5. Perjuangan

Karya: Athatia

Berselimut keberanian
Dengan semangat berkobaran
Berjuang demi kesetaraan
Martabat seluruh perempuan

Wahai Kartini
Kau getarkan sanubari
Dengan perjuangan membela wanita pertiwi
Tak sekalipun mengenal kata berhenti Sebelum cahaya menghiasi hari

Wahai Kartini
Jasamu sungguh sangat berarti
Takkan pernah terganti
Selalu teringat dalam memori

6. Keabadian Sebuah Nama

Namamu kekal ditangan masa
Atas jasa, impian serta asa
Menyangking kaum perempuan pada kemerdekaan
dialah wahai sang putri bangsa

Tidak peduli jiwa yang lemah
Tetap mendayung tanpa mengeluh
Hingga kehendak berubah cita
Agar Perempuan tetap menjadi manusia

Kodrat tetaplah qodrat
Tetapi jiwa tidak bisa dilarang
Seperti itulah cinta dibalik seni Tuhan
Tak akan berakhir kedepan meski terus berperang

Engkau adalah pahlawan bangsa
Yang yakin terhadap kekuatan Tuhan
Habis gelap terbitlah terang
takan terbenam sebuah ambisi

Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang sejarah
Namamu diingat setiap manusia nusantara

7. Literasi Ubah Negeri

Karya: Khanipan 

Dulu kau diam diri di rumah 
Namun kini menduduki berbagai ranah 
Kau perjuangkan emansipasi 
Majukan bangsa dengan budaya literasi 

Kau tuntun mereka yang buta aksara 
Ajari mereka bagaimana membaca 
Bukan untuk kesombongan 
Namun demi kemajuan peradaban 

Berawal dari Ini Bapak Budi Ini Ibu Budi 
Suaramu terdengar lirih 
Namun mampu mengubah negeri 

Dengan literasi kau paparkan tujuan diri 
Berbakti pada negeri 
Mengharumkan nama pertiwi 
Untuk kejayaan kini dan nanti

Bekali negeri dengan literasi 
Untuk bersaing di globalisasi 
Semua berkat emansipasi 
Yang kau perjuangkan dari dulu hingga kini 

8. Wanita Tangguh

Namamu kan harum mewangi
Kan selalu terkenang abadi
Pembela wanita sejati
Tanpa pamrih menjunjung tinggi martabat diri

Banyak hal yang dapat dipelajari
Dari diri sang Ibu Kartini
Wanita tangguh yang percaya diri
Yang memperjuangkan emansipasi

Ku lihat diri ini
Yang jauh dari sosok Ibu Kartini
Namun selalu berharap pasti
Selalu ada yang seperti Ibu Kartini

Wanita sejati teguh diri
Tetap berdiri walau badai menghantui
Tetap kokoh walau tembok mulai diroboh
Dan namanya tetap abadi

Tetap harum nan mewangi
Walau beliau telah pergi
Percayalah…
Habis gelap terbitlah terang

9. Hari Kartini

Hari Kartini
Adalah hari
Emansipasi wanita 

Hari Kartini
Adalah hari keramat
Hari di mana
Sang pahlawan dilahirkan
Ke dunia 

Hari Kartini
Bukan hari biasa
Hari itu menjadi
Hari untuk mengenang
Sekaligus meneruskan
Jejak langkah Kartini 

Yang ingin melihat
Para perempuan
Mandiri
Profesional
Cerdas
Kreatif
Religius 

Tanpa melupakan kodratnya

Baca juga: 20 Kumpulan Ucapan Terimakasih Kepada Guru, Sebagai Tanda Jasa untuk Guru Tercinta

10. Para Pengejar Mimpi

Kartini pengejar mimpi
Menyusuri bukit penuh duri
Memikul mimpi yang terangkai suci
Semangatnya membelah langit dan bumi

Menggoreskan pena di dalam hati
Kartini-kartini pengejar mimpi
Terbangkan nama ibu pertiwi
Melangkah kaki di atas lautan api

Tak gentar walau musuh menghalangi
Melangkah kaki dalam kesunyian diri
Kartini yang senantiasa mengejar mimpi
Takkan lupa akan janji sucinan abadi

Senantiasa menari sepanjang khatulistiwa
Senantiasa mengukir seluas samudera
Senantiasa bersimpuh dalam doa

Kartini-kartini pengejar mimpi
Ciptakan sejarah sepanjang masa
Tiupkan seruling syahdu irama

Sinarkan lentera terangi cakrawala
Berjuang dalam sepenuh nyawa

Kartini-kartini pengejar mimpi
Engkaulah wajah-wajah ibu pertiwi

11. Sang Pembawa Cahaya

Hidup kami kala itu gelap dan tak tahu arah
Seperti seekor kerbau yang tunduk dengan tuannya
Dibawa kemanapun kami bersedia
Meksi hati nurani kami menolak
Namun, kami tak bisa berbuat apa-apa

Jangankan untuk menjadi wanita pekerja
Belajar membaca saja sudah bagai neraka
Karena kala itu kami tak diperbolehkan
Namun…

Berkat jasa dan perjuangan mu
Kami wanita yang selalu ditindas
Menatap ke depan pun tak sanggup
Jangankan memiliki cita-cita
Membayangkan nya saja kami tak bisa
Namun…..

Berkat jasa dan perjuangan mu
Kau setarakan kami di mata dunia
Kau jadikan kami wanita pemberani yang bisa menggapai cita tanpa takut
Demi untuk memajukan bangsa

Terima kasih Kartini ku
Jasamu
Pengorbananmu
Akan ku ingat selalu

12. Putri Ksatria

Karya: Pauline Angelina
 
Hujan tiada berhenti
Kabut perlahan menyelimuti
Adat dan budaya berpilih kasih
Hak perempuan pun dibatasi 

Tangis membanjir di pipi
Tak ada satu pun peduli
Sekalipun rintihan bertubi-tubi
Para insan berpura-pura tuli

Perempuan dikekang
Perempuan dilarang
Perempuan terbuang
Perempuan terbelakang

Lemah tak berdaya
Melawan pun tak kuasa
Hanya dapat berpasrah
Menerima siksaan jiwa

Dan semua itu kini sirna
Berkat sang putri ksatria
Wahai Kartini yang mulia
Jasamu sungguh tiada tara

Perempuan bebas
Perempuan lepas
Perempuan setara
Perempuan merdeka

Tak ada lagi luka
Tak ada lagi duka
Semua telah sirna
Berkat sang putri ksatria

(Magang TribunSolo.Com/Ilham Dwi Rahman)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved