Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Adik Aniaya Kakak di Klaten

Kisah Pilu Ibunda dari Adik Aniaya Kakak di Klaten: Sakit Stroke, Tak Tahu Sang Anak Tewas

Sang ibu yang tengah sakit stroke, hanya bisa berdiam diri saat mendengar keributan dua anaknya yang bertengkar di halaman rumah.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Lokasi kejadian adik aniaya kakak hingga tewas di Desa Kalikotes, Klaten digaris polisi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus penganiyaan kakak oleh sang adik yang berujung tewas di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, menyisakan kisah pilu.

Sang ibu yang tengah sakit stroke, hanya bisa berdiam diri saat mendengar keributan dua anaknya yang bertengkar di halaman rumah.

Dikatakan warga sekitar, Bambang (47) bila kejadian terjadi pada Rabu (24/4/2024) malam.

"Gak tahu awalnya (kejadian) bagaimana, ibunya mengatakan kalau mas Totok padu (bertengkar) dengan mas Pran," ujar Bambang kepada TribunSolo.com, Kamis (25/4/2024).

Sebelum kejadian terjadi, SAP alias Totok (57) dan SP alias Pran (51) yang merupakan kakak beradik itu siangnya masih membuat pagar bambu bersama.

"Siang masih buat pagar, itu sudah beberapa hari terakhir bikin. Adik yang belanja, terus yang menyisiki (bambu) kakak," jelasnya.

Baca juga: Kasus Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas di Klaten, Kini Sang Adik Diamankan Polisi

Baca juga: BREAKING NEWS: Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Ada Ceceran Darah Dekat Pagar Bambu

Kini, si ibu tengah dirawat di rumah tetangga, dengan kondisi belum mengetahui bila anaknya yang bernama Totok telah meninggal.

"Belum tahu (anak meninggal), bilang masih di rumah sakit," ungkapnya.

Bambang mengatakan bila si ibu tengah mencari-cari si adik, yang biasa merawatnya.

"(Diberitahunya) masih di rumah sakit, nunggu mas Totok," ucapnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Klaten AKP Yulianus Dica Ariseno mengatakan saat ini jenazah korban SAP alias Totok (57) saat ini dibawa ke RS Bhayangkara Jogjakarta.

"Saat ini korban kita kirim ke Bhayangkara Jogjakarta, untuk dilakukan otopsi," ucapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved