Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Seorang Kakek di Sragen Tertemper KA Logawa, Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Digubris

Seorang kekek mengalami hilang kesadaran. Itu setelah dia tertemper kereta api Logawa di Kampung Mojomulyo, Sragen Kulon.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Lokasi seorang kakek warga Kampung Mojomulyo, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen tertemper kereta api Logawa, Minggu (28/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang kakek bernama Kustiadi (61) tertemper kereta api Logawa di Kampung Mojomulyo, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Minggu (28/4/2024) sekira pukul 09.55 WIB.

Kejadian tersebut sempat terekam kamera warga yang berada di lokasi kejadian. 

Dalam video yang diterima TribunSolo.com, nampak korban awalnya berdiri di sebelah utara perlintasan kereta api dengan posisi palang pintu kereta api sudah ditutup. 

Ketika kereta api melintas, korban malah mendekat ke badan kereta api hingga tertemper. 

Akibatnya, kepala warga Kampung Mojomulyo, Kelurahan Sragen Kulon itu terbentur badan kereta api, lalu jatuh terbentur aspal. 

Sebelum tertemper, nampak warga yang ada di sekitar lokasi kejadian sempat meneriaki korban agar menjauh dari perlintasan kereta api. 

Namun, korban tidak menghiraukan teriakan tersebut, hingga kejadian nahas itu terjadi.

Baca juga: Nekatnya Remaja Karanganyar, Copoti Baut Rel Kereta Api di Solo, Diloakan Demi Tambahan Uang Jajan

Penjaga palang pintu, Teguh Wiyono mengatakan saat kejadian tersebut, ia bermaksud ingin segera menolong korban.

Namun, hal itu tidak bisa ia lakukan, karena pada saat yang bersamaan ada kereta lainnya yang melintas dari arah timur menuju barat. 

"Iya, tadi pas lagi jaga, waktu itu juga ada silangan dari timur, ada kereta dari timur, jadi belum sempat menyelamatkan, karena kereta yang dari timur sudah dekat," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (28/4/2024).

"Sempat diteriaki we, we, we, malah terus, sudah diteriaki, itu ya sering mau nyebrang seperti itu, tidak satu atau dua kali," jelasnya. 

Ia tidak mengetahui kondisi pasti korban, apakah mengalami penglihatan atau pendengaran kurang. 

Pasalnya, ketika diperingatkan, bukannya malah menepi, korban malah berlari ke tengah perlintasan kereta api. 

"Kondisi korban terakhir terlentang, terus kepalanya berdarah, langsung dibawa ke rumah sakit," pungkasnya. 

Hingga pukul 12.00 WIB, korban masih mengalami penurunan kesadaran dan menjalani perawatan di IGD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved