Pemilu 2024
PKS Siap Gabung Prabowo-Gibran, Pengamat Sebut jadi Ancaman untuk Partai Gelora, Ini Alasannya
Menurut pengamat, niat Prabowo memperbanyak dukungan parpol bakal menjadi tantangan tersendiri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Pengamat memberikan analisisnya soal keinginan Presiden Terpilih Prabowo Subianto menggandeng seluruh partai politik demi mendukung pemerintahan ke depan.
Menurut pengamat, niat Prabowo memperbanyak dukungan parpol bakal menjadi tantangan tersendiri.
Alasannya, tidak semua partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa diterima oleh anggota KIM.
Baca juga: Gibran Tawari Gusti Bhre Duduk di Kursi Wali Kota Solo saat Solo Menari, Sinyal Kuat Jadi AD1?
Misalnya saat ini yang santer diberitakan PKS mulai menyiapkan diri untuk bergabung ke KIM.
Analis Komunikasi Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin,menyebut ada resistensi di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Karena saat ini partai di luar KIM sebelumnya rival politik dari Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 melempar sinyal bergabung.
Contoh resistensi itu misalnya Partai Gelora akan mengambil sikap jika PKS ingin bergabung ke KIM.
Resistensi Partai Gelora terhadap PKS tidak terlepas dari latar belakang sejarah kedua partai tersebut.
Baca juga: PKS Siap Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ungkit Pernah Gabung Pemerintahan SBY 2 Periode
Diketahui pendiri dan pengurus Partai Gelora merupakan mantan kader PKS yang memisahkan diri.
Sementara itu, dalam hitung-hitungan politik Partai Gelora akan terkena imbas jika PKS masuk.
Pasalnya, PKS punya daya tawar kekuatan di parlemen, sedangkan Partai Gelora tidak.
"Ketika PKS masuk ke koalisi pendukung Prabowo-Gibran yang terancam adalah Partai Gelora, karena PKS punya kekuatan di parlemen sedangkan Partai Gelora kan tidak lolos parlemen," ujar Ujang di program Rumah Pemilu KOMPAS TV, Senin (29/4/2024).
Baca juga: Prabowo Janji Bakal Lanjutkan Program Jokowi, Meskipun Akui Perlu Beberapa Perbaikan
Ujang melanjutkan, resistensi Partai Gelora terhadap PKS tidak terjadi saat PKB dan Partai NasDem ingin bergabung dengan KIM.
Dia mengatakan, semua partai di KIM bisa menerima PKB dan NasDem untuk ikut mendukung Prabowo-Gibran dalam memimpin pemerintahan selanjutnya.
"Ini artinya partai-partai di KIM punya independensinya sendiri, punya keyakinan, penerimaan ataupun daya tolak sendiri kepada partai yang baru datang dan ingin berkoalisi dengan Prabowo-Gibran," ujar Ujang.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.