Berita Klaten
Fakta Perlintasan KA Tanpa Palang di Wonosari Klaten, Dijaga 24 Jam Cuma saat Lebaran dan Natal
Sehari-hari, perlintasan kereta api tanpa palang di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten hanya dijaga pagi hingga siang hari saja.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten hanya dijaga pada waktu tertentu saja.
Hal ini diungkapkan seorang penjaga bernama Sunaryo, Kamis (2/5/2024).
Sunaryo mengatakan dirinya melakukan penjagaan di perlintasan tersebut karena permintaan kepala sekolah.
"Jaga baru 2 tahun, dulu permintaan kepala sekolah SDN Boto 3," ujar Sunaryo.
Ia mengatakan, bila penjagaan dilakukan saat pagi dan siang hari.
Baca juga: Identitas Wanita Tewas Tertemper KA Mutiara Selatan di Klaten Terungkap, Warga Asal Karanganom
"(Jaga) pagi dari jam 06.00 WIB-08.00 WIB, siang jam 11.00 WIB sampai selesai biasa jam 12.30 WIB biasanya," jelasnya.
Ketika pagi, dikatakan Sunaryo bukan hanya anak sekolah yang melintas. Namun juga ada dari pegawai kantoran, karyawan pabrik.
"Ramai juga (yang melintas)," kata dia.
Jalur Alternatif
Ruas jalur yang melintas perlintasan sebidang tanpa palang ini sendiri menjadi jalur alternatif masyarakat sekitar, ketika ruas jalan arah Stasiun Delanggu ramai.
Jalur ini menyambung dari persimpangan Duta Yasa di jalan Solo-Jogja, tembus ke persimpangan Sigayor di Desa Pundungan hingga Simpang Kepoh di Desa Bowan.
Sunaryo juga mengatakan, bila penjagaan selama 24 jam dilakukan hanya pada saat hari besar, seperti lebaran dan natal.
"Kalau minggu tidak ada (penjagaan), sekolah libur juga tidak ada," ucapnya.
Kendati demikian, di dekat perlintasan terdapat warung yang biasa dipakai nongkrong.
"Kadang ada yang jaga, kebanyakan bapak-bapak yang nongkrong di sekitar (menunjuk warung)," ungkapnya.
Ruas jalan ini sendiri kebanyakan dilintasi pengendara sepeda motor, namun demikian kendaraan mobil juga sering melintas.
"Kalau macet banyak yang lewat sini, terutama saat lebaran," bebernya.
Baca juga: KRONOLOGI Toyota Etios Valco Tertabrak Kereta di Klaten, Melintas di Perlintasan Tanpa Palang
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Klaten Supriyono mengatakan bila pihaknya telah mengajukan izin untuk membangun palang pintu diperlintasan beberapa waktu lalu.
"Saya sudah mengajukan izin di PT. KAI (membangun palang pintu perlintasan sebidang) tapi sampai saat ini (izin) belum turun," jelasnya.
Izin tersebut diajukan lantaran perlintasan itu akan dijadikan jalur alternatif lingkar timur yang menghubungkan Kecamatan Delanggu dan Wonosari.
Untuk memastikan keamanan pengguna jalan, pihaknya mengajukan izin membangun perlintasan di lokasi tersebut.
"Usulan palang sudah kita proses sejak bulan Februari 2024, tapi sampai saat ini belum ada izin yang dikeluarkan," ungkapnya.
"Jadi kami juga belum bisa melakukan pekerjaan kami belum berani kalau belum ada izinnya."
"Kalau sudah ada izinnya baru kita berani membangun," pungkasnya.
(*)
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo Resmi Jabat Kapolres Klaten, Gantikan AKBP Warsono |
![]() |
---|
Diterjang Hujan Angin, Tenda Acara dan Papan Baliho di Cawas Klaten Ambruk |
![]() |
---|
Kisah Bocah di Klaten Buang HP ke Sumur, Marah Gegara HP Mati, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Susah Payah Damkar Klaten 1 Jam Ambil HP yang Dilempar Anak ke Sumur, saat Diangkat Kondisinya Rusak |
![]() |
---|
Merawat Sejarah, Bupati Sri Mulyani Berencana Buat Museum di Kompleks GBK Klaten Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.