Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Teka-teki Sosok yang Disebut Luhut 'Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo, Dianggap Sangat Merugikan

Diketahui hal tersebut disampaikan saat Luhut memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).

Tribunnews
Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran. 

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.

Diketahui hal tersebut disampaikan saat Luhut memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Demokrat Sepakat Ucapan Luhut, Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Siapa Maksudnya?

Alasan Luhut menyarankan Prabowo untuk menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.

"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.

Terkait sosok 'orang toxic' tersebut hingga kini masih belum bisa dipastikan siapakah sosoknya.

Sebagai informasi, toxic secara harfiah adalah racun atau sesuatu yang sangat jahat dan berbahaya.

Jika dilekatkan kepada seseorang 'orang toxic' maka maknanya adalah orang yang memiliki sifat berbahaya atau jahat.

Lalu siapa yang dimaksud oleh Luhut?

Luhut juga tidak menjelaskan secara rinci apakah sosok toxic itu berasal dari parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 atau parpol yang baru akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo nantinya.

Sebagaimana diketahui koalisi awal parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres adalah Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari empat partai politik di parlemen, yakni Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.

Sementara ada tiga parpol baru yang kabarnya akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran yakni Nasdem, PKB, dan PKS.

Tiga parpol ini sebelumnya bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Nasdem dan PKB sudah menyatakan keinginannya bergabung koalisi Prabowo namun PKS sejauh ini masih menemui jalan buntu karena ditolak anggota Koalisi Indonesia Maju terutama dari parpol nonparlemen Partai Gelora.

Dengan bergabungnya PKB dan Nasdem maka setidaknya ada 6 parpol di parlemen pendukung Prabowo-Gibran.

Selain 6 parpol yang memiliki kursi di DPR. parpol non-parlemen atau parpol yang tidak memiliki kursi di DPR tapi mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 juga kemungkinan akan mendapatkan jatah kursi menteri atau wakil menteri.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved