Berita Nasional
Demokrat Sepakat Ucapan Luhut, Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Siapa Maksudnya?
Luhut dalam pernyataannya, meminta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak membawa orang 'toxic' masuk pemerintahan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ketua DPP Parti Demokrat Herman Khaeron menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Adapun Luhut dalam pernyataannya, meminta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak membawa orang 'toxic' masuk pemerintahan.
Luhut berpandapat, Prabowo-Gibran harus hati-hati dengan orang yang bermasalah.
Baca juga: Mantap Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Punya Rencana Politik yang Lain
Herman sendiri pada awalnya mengaku tidak mengerti maksud toxic yang dikatakan Luhut.
"Mungkin orang yang berpotensi membuat masalah, dan kalau itu yang dimaksud, memang harus hati-hati terhadap orang yang berpotensi membuat masalah," kata Herman kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Herman kemudian mengungkapkan target di pemerintahan Prabowo-Gibran yang membutuhkan kerja-kerja dari orang yang berkomitmen.
"Sehingga harus solid dan memiliki komitmen kebersamaan yang kuat," tandas dia.
Baca juga: PDIP Ungkap Alasan Megawati Belum Juga Bertemu Prabowo, Sindir soal Bagi-bagi Kekuasaan
Pesan Luhut kepada Prabowo itu disampaikan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Luhut lalu menyinggung mengenai prospek kerja sama antara Indonesia dengan India.
"Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya.
Dirinya meyakini, Prabowo bisa melakukan banyak hal untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.
Baca juga: Bahas soal Jatah Menteri, Maruarar Sirait Tegaskan Dukung Prabowo-Gibran karena Dorongan Hati
Dia juga yakin jika angka korupsi di Indonesia bakal berkurang seiring penerapan sistem digital.
Sementara itu, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia akan fokus untuk meningkatkan penilitian di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dengan belajar dari India dan China.
"Menurut saya, ini sangat penting. Kami juga belajar dari India. Kami belajar dari Tiongkok," ucap dia.
(*)
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.