Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Beda Pendapat Sandiaga dan Gibran Soal Game Kekerasan, Singgung Soal Pemblokiran dan Pembatasan Usia

Sandiaga Uno dan Gibran berbeda pendapat soal game. Sandiaga mewacanakan pemblokiran untuk game kekerasan, sementara gibran pembatasan usia.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka, Senin (6/5/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka mendukung adanya penyesuaian regulasi untuk membatasi game, terutama yang mengandung kekerasan.

Namun ia tidak ingin regulasi ini membatasi kreativitas calon atlet e-sport.

“Harapannya ke depan regulasi-regulasi bisa diperketat lagi. Tapi sekali lagi kita tidak membatasi kreativitas anak-anak muda yang pengen bergabung atau menjadi atlet-atlet e-sport. Ini perlu kita dukung juga,” tuturnya saat ditemui di kantornya Selasa (7/5/2024).

Wacana memblokir game yang mengandung kekerasan muncul dari Menparekraf Sandiaga Uno.

Dalam sebuah diskusi virtual Jakarta Future Forum pada Kamis (2/5/2024), Sandiaga menjelaskan dampak game online dapat menimbulkan kekerasan atau violence dan juga kecanduan bagi anak-anak.

Sandiaga mendapatkan berbagai laporan dari para orang tua yang mengeluh anaknya kecanduan game.

Gibran pun menjelaskan perlu diperketat pembatasan umur bagi jenis game-game tertentu.

Ia pun sependapat bahwa game yang mengandung kekerasan tidak selayaknya dimainkan oleh anak di bawah umur.

“Saya kira perlu ada tingkatan-tingkatan umur. Rating. Kalau gim-gim kan ada ratingnya juga. Untuk dewasa ada violence-nya, ada adegan-adegan yang mungkin tidak pantas dimainkan anak-anak,” terangnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Dorong Pemerintah Tinjau Kembali Pencabutan Status Bandara Internasional Adi Soemarmo

Selain itu, ia juga ingin ke depan agar pengawasan lebih diperketat agar tidak ada anak-anak yang memainkan game melampaui umurnya.

“Tapi nanti ke depan perlu ada penguatan untuk monitoring. Biar anak-anak memainkan gim sesuai umurnya,” jelasnya.

Sandiaga menyinggung salah satu game yang populer yakni Free Fire yang menurutnya membuat kecanduan dan mengandung kekerasan.

Padahal, Gibran sendiri menjalin kerjasama dengan pengembang game ini.

Di Solo Techno Park pihaknya mendirikan Garena Gaming and Community Hub.

Namun ia menekankan bahwa dalam menjalin kerjasama ini pihaknya tetap memperhatikan umur dari penggunanya.

“Ya ke depan kita kuatkan lagi kerja samanya. Kita kan sudah ada kerja sama dengan Garena. Itu gimnya ade Free Fire, Call of Duty dan lain-lain. Tapi sekali lagi gim-gim kalau bisa dimainkan sesuai umurnya,” terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved