Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Buntut Kecelakaan Maut 9 Siswa SMK Lingga Kencana Depok Tewas, DPR Minta Moratorium Study Tour

Komisi X DPR RI minta ada moratorium untuk mengevaluasi konsep study tour buntut kecelakaan maut bus Putra Fajar di Subang.

TribunSolo.com / TribunJabar / Ahya Nudin
KTKT dan Dishub serta mekanik Hino lakukan pemeriksaan bangkai bus maut Trans Putera Fajar yang alami kecelakaan maut di Ciater 

TRIBUNSOLO.COM - Buntut kecelakaan maut bus Putra Fajar di Subang, Jawa Barat yang menewaskan 9 siswa SMK Lingga Kencana Depok, Komisi X DPR RI minta ada moratorium.

Seperti diketahui, kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu (11/5/2024) lalu. 

Terkait kejadian itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda tegas meminta adanya moratorium

Hal ini agar ada evaluasi tentang konsep kegiatan luar ruang khususnya study tour. 

“Jelang tahun ajaran baru ini akan banyak penyelenggara pendidikan yang mengadakan kegiatan luar ruang seperti study tour atau field trip. Kami menilai sebaiknya untuk sementara kegiatan ini dimoratorium lebih dulu dan diubah konsepnya sehingga lebih memberikan manfaat optimal bagi peserta didik,” ujar Syaiful Huda, Selasa (14/5/2024). 

Syaiful Huda mengatakan, kejadian ini menjadi duka untuk dunia pendidikan Indonesia. 

Jadi perlu ada pembahasan dan konsep yang ketat agar tidak terulang. 

“Semua stakeholder tentu memahami betapa peserta didik adalah aset bangsa yang harus dilindungi dari segala hal yang mengancam keselamatan fisik maupun psikis mereka,” katanya.

Baca juga: Bus Sudah Dijual, Tapi Belum Dibalik Nama, Fakta Lain Bus Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Syaiful mengatakan, perlu ada standar yang jelas terkait bentuk pelaksanaan dan teknis kegiatan. 

“Di situ harus dijelaskan tentang tujuan, ruang lingkup kegiatan, termasuk standar minimal keamanan transportasi, akomodasi, hingga konsumsi peserta didik. Nah sebelum ada sandar baku pelaksanaan kegiatan luar ruang tersebut maka moratorium study tour harus diberlakukan karena kita tidak ingin tragedi Subang kembali terjadi,” katanya.  

Dia berpandangan selama ini, study tour kebanyakan terkesan seperti jalan-jalan. 

“Seringkali penyelenggara menekan biaya pengeluaran untuk transportasi, konsumsi, maupun akomodasi untuk mendapatkan keuntungan yang ujungnya bisa merugikan peserta kegiatan,” katanya.  

Agar kegiatan study tour atau field trip lebih bermakna, kata Huda sekolah bisa bekerja sama dengan desa-desa wisata yang saat ini banyak tumbuh di berbagai wilayah.

“Dengan konsep ini di satu sisi peserta didik bisa menikmati waktu luang (leisure) mereka di lokasi wisata, namun di sisi lain mereka juga bisa berkreasi mengembangkan objek wisata yang ada,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sembilan Siswa Tewas, Kemendikbud Diminta Moratorium dan Ubah Konsep Study Tour

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved