Cerita Korban Kebakaran di Solo, 5 Menit Api Bakar Rumah dan Ontelnya, Menaruh Harapan Ini

Laporan wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wanto, korban kebakaran di bawah Flyover Manahan, tidak ada rasa curiga adanya kesengajaan saat kejadian nahas itu terjadi.

Pria 75 tahun itu tetap percaya kebakaran tersebut diakibatkan korsleting listik dari salah satu rumah. 

Meski rumah yang ia tempati tidak mempunyai sertifikat tanah. 

Wanto ingat betapa cepatnya api itu menyebar hingga membuat 9 rumah ludes terbakar. 

Terlebih, mayoritas hunain yang terbakar itu terbuat dari bahan kayu. 

Baca juga: KONDISI Pengungsi Korban Kebakaran Hebat di Bawah Flyover Manahan Solo, Bantuan Mulai Berdatangan 

5 menit waktu yang dibutuhkan si jago merah membakar 9 rumah. 

Sebanyak 1 dari 9 rumah itu yang memiliki sertifikat tanah. 

"Kejadiannya sangat cepat, 5 menit rumah langsung ludes," papar dia, Sabtu (18/5/2024).

"Rumah saya kalau dari ratan (jalan) nomor ke 5, sedangkan rumah yang terbakar itu nomor ke 7," tambahnya.

Cepatnya api yang menjalar ke tempat lain, mengakibatkan korban tidak bisa menyelamatkan barang berharga miliknya. 

Baca juga: Nasib Uang Terbakar Rp25 Juta Milik Korban Kebakaran di Solo, Hanya Rp2,5 Juta yang Bisa Ditukar BI 

Diantaranya dompet berisi Rp 400 Ribu dan ontel.

"Ludes semua, dompet saya berisi uang Rp 400 ribu dan sepeda ontel hangus terbakar, tidak bisa menyelamatkan," terangnya.

Lebih lanjut, akibat kebakaran tersebut, dirinya beserta istri dan tiga anaknya harus mengungsi di kelurahan Manahan Solo.

Selain itu, ia berharap ke depan, dirinya bisa menghuni di tempat itu kembali. 

"Misal pun diarahkan untuk ke rumah sementara (rumah rusun) kalau bisa dekat di Manahan, soalnya anak sekolah di daerah sini (Manahan)," tandasnya.

(*)