Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pengakuan Petani di Subang Jual Sawah Rp500 Jutaan demi Anak Masuk Polwan, Tak Tahunya jadi ART

Bagaimana tidak? Carlim mengaku menyerahkan uang Rp598  juta sebagai 'uang pelicin' agar anaknya lolos menjadi polisi wanita (polwan).

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tangkapan Layar Kompas.TV
Carlim Sumarlin (56), petani yang mengaku telah menyerahkan uang ratusan juta kepada oknum polisi yang berjanji dapat meloloskan sang anak untuk menjadi anggota Polri. 

“Tidak dibayarkan (gajinya), Bu. Sampai-sampai anak saya di sana dipekerjakan sebagai pembantu sampai dia sakit, sampai dia pingsan, dimarah-marahin, sampai dirawat sehari semalam di rumah sakit.”

Dia lantas menjelaskan awal mula anaknya bekerja sebagai asisten rumah tangga dan tidak digaji.

Baca juga: Sambangi PKS dan Gerindra, Purnawirawan Polisi Ambil Formulir Buat Maju Pilkada Klaten 2024

Awalnya, kata Carlim  dirinya didatangi oleh tetangga di kampungnya yang menawarkan agar sang anak mendaftar sebagai anggota polisi wanita (polwan).

“Awalnya saya kan tidak ada minat anak saya daftar polisi, datanglah Bapak Tarya dan Pak Asep yang mengiming-imingi suruh anak masuk ke kepolisian,” kata Carlim.

Carlim saat itu menyebut dirinya menolak karena merasa tidak memiliki uang untuk mendaftar.

Namun, terduga pelaku menyarankan agar Carlim menjual sawah serta kebunnya.

Baca juga: Viral Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Ngaku Dela Ternyata Pria, Kini Dilaporkan ke Polisi

“Awalnya nolak saya, karena tidak punya uang, dia bilang ‘Sudah kebun jual saja, sawah jual aja, buat modalnya’,  katanya begitu.”

Menurut Carlim, ia menyerahkan uang tersebut kepada dua terduga pelaku yang berbeda, yakni kepada Asep melalui cara transfer dan yang kedua ia serahkan pada Heni P secara tunai atau cash.

“Dia meminta dulu. Pertama Rp200 juta meminta ke saya, ditransfer ke rekening Pak Asep Sudirman. Kedua, Rp300 juta suruh dianterin ke rumah yang bawanya, yaitu di rumah Bu Heni P, di Asrama Polisi Kalideres,” bebernya.

“Cash. Sama Bu Heni dihitung uangnya terus bikin kuitansi.”

Meski telah menyerahkan uang sebesar ratusan juta rupiah, sang anak tidak juga lulus menjadi anggota Polri.

(*)

Sumber: Kompas TV
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved