Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

Harga Sapi Kurban di Sukoharjo Jelang Idul Adha, Harga Rp 21 Juta Dapat Sapi 300 Kg

Harga hewan kurban sapi di Kabupaten Sukoharjo mulai mengalami kenaikan menjelang Idul Adha 2024. 

Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf
Ilustrasi Sapi Kurban 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Harga hewan kurban sapi di Kabupaten Sukoharjo mulai mengalami kenaikan menjelang Idul Adha 2024

Kenaikan harga hewan kurban sapi sudah dirasakan sejak bulan April 2024 lalu. 

Hal itu disebabkan sulitnya menjaga kesehatan hewan kurban sapi agar tidak terserang penyakit yang membuat hewan tidak laku. 

Peternak hewan kurban, Ebnu Setyo Soleh (42) mengaku ada kenaikan harga hewan kurban.

"Kalau kenaikan hewan kurban lebih ke sapi. Iya itu tadi sulitnya perawatan sapi, dan harga bahan jamu untuk kesehatan sapi semakin naik," ujar Ebnu, Kamis (23/5/2025).

Baca juga: Gas Bocor saat Memasak Bikin Gudang Rosok di Kartasura Sukoharjo Terbakar

Menurutnya, kenaikan harga sapi di Kabupaten Sukoharjo terjadi setiap tahunnya.

Kenaikan sapi itu sendiri juga dilihat dari berat sapinya. 

"Harganya selisih Rp 1 Juta hingga Rp 1,5 Juta dari tahun kemarin, kalau tahun kemarin diangka Rp 21 Juta itu sudah dapat sapi berat 350 Kg, namun tahun ini harga Rp 21 Juta dapat sapi berat 300 Kg," terangnya.

Meski demikian, kenaikan harga itu tak terpengaruh kepada menurunnya pembeli. 

Baca juga: Agus Santosa Didukung Relawan Pasti Maju Pilkada Sukoharjo 2024

Warga asal Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo itu menyebut, telah mempersiapkan 20 ekor sapi untuk Idul Adha 2024 ini, dan 10 ekor diantaranya sudah dipesan.

"Harga sapi-sapinya bervariasi, jenis sapinya limosin dan sapi mental," ujarnya.

Sementara itu, Ebnu menambahkan sapi yang dijualnya merupakan sapi dari ternaknya sendiri yang sangat dijaga kesehatannya. 

Hingga kini, sapi peternakan milik Ebnu tak didapati penyakit PMK, LSS maupun cacing hati. 

"Setiap hewan kurban peternakan saya selalu saya berikan jamu atau vitamin racikannya sendiri dari bahan-bahan rempah, sehingga kesehatan hewan kurban miliknya terjaga," tandasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved