Internasional
4 Fakta Israel Bom Rafah hingga jadi Lautan Api : Tewaskan Banyak Anak, Mereka Terbakar Hidup-hidup
Puluhan orang warga sipil pengungsi Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, terbakar hidup-hidup karena aksi keji Israel.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLOLCOM - Publik dikejutkan dengan serangan udara tentara pendudukan Israel ke wilayah pengungsi, Tal al-Sultan di Rafah, Minggu (26/5/2024).
Serangan Israel itu dianggap sebagai manuver Tel Aviv yag sudah mendapatkan persetujuan dari Amerika Serikat.
Puluhan orang warga sipil pengungsi Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, terbakar hidup-hidup karena aksi keji Israel.
Baca juga: Sekutu Lawan Israel, Hamas Ungkap Kekhawatiran Pasca-Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi
Lantas bagaimana fakta-fakta serangan Israel ke Rafah? Berikut rangkumannya yang dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com:
1. Israel Serang Zona Kemanusiaan
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa wilayah yang menjadi sasaran pendudukan di Rafah adalah zona kemanusiaan di mana warga Palestina sebelumnya terpaksa bermigrasi.
Mereka juga menyatakan, korban dipastikan akan bertambah karena banyak yang menderita luka parah tidak mendapatkan perawatan medis karena lumpuhnya layanan kesehatan di sana.
Khaberni melaporkan, sebelum serangan Israel ke Tal al-Sultan Rafah terjadi, Dewan Perang Israel menggelar rapat yang topik utamanya membahas soal respons Hamas atas wacana dihidupkannya kembali negosiasi pertukaran tahanan.
Hamas menyebut hal itu sebagai taktik Israel mengulur waktu sementara terus membombardir Gaza.
Setelah pertemuan Dewan Perang Israel itu, khaberni menyebut tidak ada lagi 'kesenjaangan' antara Tel Aviv dan Washington soal perluasan serangan IDF ke Rafah.
Tak lama, jet-jet tempur Israel menggempur Rafah dengan lusinan bom yang dilaporkan membakar banyak pengungsi.
Baca juga: Langsung Kena Getahnya, Viral Video Pria Israel Kena Ranjau Darat Setelah Tendang Bendera Palestina
2. Israel Ingkari Perjanjian
Hamas menyebut, agresi Israel ini juga menyimpang dan mengabaikan keputusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian perang.
"Gerakan ini menganggap pemerintah AS dan khususnya Presiden Joe Biden bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini," tulis Khaberni.
Hamas juga menuntut implementasi segera dan mendesak dari keputusan Mahkamah Internasional dan tekanan untuk menghentikan pembantaian Israel yang sedang berlangsung di Rafah.
Skandal Ijazah Palsu Wali Kota Ito Prefektur Shizuoka Jepang, Maki Takubo Akan Mundur dari Jabatan |
![]() |
---|
Viral Rachel Gupta Mundur dari Gelar Miss Grand International, Merasa Diperlakukan Buruk oleh MGI |
![]() |
---|
3 Pernyataan Prabowo Subianto soal Serangan Israel ke Rafah : Siap Turunkan Pasukan Perdamaian |
![]() |
---|
Presiden Turki Erdogan Kecam Netanyahu Imbas Pembantaian di Rafah, Sebut PM Israel Maniak Haus Darah |
![]() |
---|
Sosok Nikki Haley, Viral Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel, Ini 3 Fakta tentang Sosoknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.