Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Begini Potret Jamasan Meriam Nyai Setomi Keraton Solo Jateng, Digelar Jelang Idul Adha 

Keraton Solo menggelar Jamasan Meriam Nyai Setomi. Tak sembarang orang yang bisa melakukan ritual ini. Hanya yang sudah disumpah.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana Jamasan Meriam Nyai Setomi pada Kamis (13/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menjelang Idul Adha 1445 H, Keraton Kasunanan Surakarta menggelar Jamasan Meriam Nyai Setomi pada Kamis (13/6/2024) di Dalem Siti Hinggil.

Sejumlah abdi dalem melakukan ritual membasuh pusaka ini.

“Hari ini Jamasan Nyai Setomi. Biasanya dilakukan sebelum gunungan. Beberapa hari sebelum gunungan dilakukan jamasan,” jelas salah satu kerabat keraton, GKR Timoer Rumbai.

Namun, ada sejumlah pantangan salah satunya tidak boleh dilihat selain seseorang yang sudah disumpah.

Meriam diletakkan dalam sebuah ruangan yang ditutup kain.

Baca juga: Tradisi Rebutan Air Kembang saat Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran : Air Bukan Bekas Jamasan Pusaka

“Yang masuk situ harus disumpah,” ungkapnya.

Prosesi ini bermakna pembersihan dari segala hal-hal buruk agar nanti perayaan Idul Adha bisa berjalan dengan baik.

“Ini karena acara ba’da. Ba’da itu kan membersihkan semuanya. Diharapkan menjamas ini semua bersih dari sesuatu yang kurang baik di dalam keraton maupun abdi-abdi,” tuturnya.

Doa pun dirapalkan kepada Allah SWT dan para leluhur agar segala rangkaian diberikan kelancaran. Setelah ritual jamasan, Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar Wilujengan Malam Ba’da Besar, Senin (17/6/2024) dan esoknya Pareden Garebeg Besar (18/6/2024).

“Pakemnya seperti itu memohon izin kepada Allah dan leluhur keraton untuk melakukan acara ini. Supaya acara ini lancar yang bekerja pun tidak ada halangan,” terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved