PPDB 2024 SMA Negeri di Sragen, Ditemukan Salah Unggah Dokumen Calon Siswa saat Buat Akun Mandiri

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Salah unggah dokumen, adalah kesalahan paling banyak yang dilakukan calon peserta didik saat membuat akun secara mandiri.

Hal itu disampaikan Ketua Panitia PPDB Sragen, Fudholi Ariyadi saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (14/6/2024).

Baca juga: PPDB SMA Negeri di Sragen Jateng Sempat Terkendala, Server Down Selama 30 Menit

"Biasanya yang bisa kita temui, ketika anak datang, saya tanya katanya sudah bikin akun, terus saya tanya, yang kamu upload apa, terkadang mereka upload dokumen yang copy-an," katanya kepada TribunSolo.com.

"Lebih bagus kualitasnya yang asli, lalu saya pastikan lagi, jangan sampai salah memasukkan dokumen, biasanya dokumen KK dimasukkan ke surat keterangan, itu jangan," tambahnya.

Dalam satu hari, ada ratusan siswa yang datang ke SMAN 1 Sragen baik yang akan mengajukan akun maupun melakukan verifikasi berkas.

Sebelumnya, calon peserta didik akan dilakukan screening untuk memastikan berkas yang akan diverifikasi sudah lengkap.

Jika belum lengkap, maka calon peserta didik disarankan untuk melengkapi atau memperbaiki berkas yang akan dipakai mendaftar.

Namun, jika berkas sudah lengkap, peserta didik akan diarahkan menuju ruangan verifikasi.

"Kita menyediakan 4 ruang verifikasi berkas, dimana ada satu atau dua petugas, kita sediakan banyak ruang, karena memang verifikasi berkas harus cermat," ujarnya.

"Misalkan nilai raport harus benar-benar kita cek satu per satu, yang ada di rapor juga kita hitung satu persatu, jadi validitasnya Insyaallah kita jamin," tambahnya.

Baca juga: PPDB SMP 2024 di Klaten Jateng, Sudah Ditutup, Kuota di Sekolah Ini Belum Penuh

Setelahnya, bagi calon peserta didik yang belum membuat akun, bisa dibantu oleh tim operator PPDB SMAN 1 Sragen.

Disana, peserta didik akan dibuatkan akun, dan dipandu cara mengisi data dan berkas di dalamnya.

"Hingga kemarin terakhir itu yang mendaftar mungkin diatas 500-an, itupun karena saking banyaknya, kadang sudah kita berikan nomor antrean, tidak terlayani hari ini," ujarnya.

"Maka nanti kita lanjutnya hari esok, sebenarnya tugas kami sudah banyak, ruang kita banyak, tapi memang kalau verifikasi berkas kita harus cermat," pungkasnya.

(*)