Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Guru Honorer di Garut Nangis saat Demo, Ucapan Ketua DPRD Justru Bikin Pendemo Geram

Sebuah video yang memperlihatkan guru honorer menangis saat demo di depan gedung DPRD Garut, viral di media sosial.

Capture Instagram
Guru Honorer nangis saat demo, respons dan ucapan Ketua DPRD Garut justru bikin pendemo geram. 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan guru honorer menangis saat demo di depan gedung DPRD Garut, viral di media sosial.

Namun, viralnya video tersebut bukan karena tangisannya melainkan respons dari Ketua DPRD Garut saat ditemui para guru honorer tersebut.

Baca juga: Kisah Guru Honorer Baru Diangkat Jadi PPPK Setelah Mengabdi 30 Tahun, 2 Tahun Lagi Sudah Pensiun

Pada momen itu, kedatangan Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah tersebut dinantikan para guru honorer yang sedang berdemo tersebut.

Namun saat tiba, respons Ketua DPRD Garut tersebut tampak membuat guru honorer sakit hati.

Ketua DPRD Garut tampak seolah tak acuh dengan kedatangan para guru honorer tersebut.

Ia terus berjalan menuju gedung sembari memberikan perkataan yang membuat guru honorer geram.

“Narangis we didinya nya, sing sae (menangis saja di situ ya, yang bagus)”ucapnya.

Sontak perkataan Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah itu membuat para guru honorer yang sedang berdemo itu bereaksi.

Sejumlah guru honorer itu tampak geram dan kaget dengan respons Ketua DPRD Garut tersebut.

"Kok bahasanya gitu bu? Itu bahasa jaga!" ujar salah seorang peserta aksi demo terdengar dalam rekamam video viral tersebut.

Sejumlah guru honorer itu juga melontarkan tak terima dengan perkataan Ketua DPRD Garut yang dinilai tak etis.

“Kita bicaranya baik-baik, kita gak anarki, kita punya attitude, ibu sendiri tidak punya attitude,” timpal salah seorang guru honorer lainnya.

Terdengar sejumlah pendemo menduga Ketua DPRD Garut itu bisa menjabat karena nembak ijazah.

Dalam keterangan dijelaskan peristiwa itu terjadi ketika guru honorer tengah melakukan aksi demo di gedung DPRD Garut memperjuangkan nasib mereka dalam formasi PPPK pada Jumat, 14 Juni 2024.

Baca juga: Viral Momen Guru SMA di Sleman Dikado HP oleh Muridnya, Ternyata Selama Ini Pakai HP Layar Retak

Klarifikasi

Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah memberikan klarifikasinya.

Ia menyebutkan kejadian itu berlangsung saat dirinya hendak keluar dari gedung. 

Ketika sudah masuk ke dalam kendaraannya, ia mengaku mobilnya dihalangi oleh para guru yang melakukan unjuk rasa. 

"Saya sudah di dalam mobil, itu mobil digoyang-goyang oleh guru honorer yang sedang menangis atau pura-pura menangis saya tidak tahu," ujarnya. 

Euis pun akhirnya bisa keluar dari mobil dan kembali masuk ke dalam gedung.

Saat hendak masuk menurutnya ada seorang guru yang menyatakan bahwa guru tersebut akan menangis. 

Ia kemudian merespon perkataan itu dengan kalimat "Mangga Nangisna sing Sae (silahkan menangisnya yang bagus)".

"Saya tidak bermaksud menyakiti perasaan para guru, kejadian itu memang tidak terduga. Saya juga sejak sore memperhatikan audiensi para guru meski tidak berhadapan langsung," ungkapnya. 

(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved