Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polemik Festival Kuliner Non Halal

Festival Kuliner Non-Halal di Solo Paragon Mall Jateng Diprotes Ormas, Polresta Bakal Carikan Solusi

Polresta Solo berencana mengajak bertemu pihak-pihak yang berkaitan dengan pembatalan festival kuliner non halal tersebut.

|
TRIBUNSOLO.COM/AHMAD SYARIFUDIN
Tenant-tenant festival kuliner “Pecinan Nusantara” di Solo Paragon Mall, Rabu (3/7/2024) yang ditutup karena diprotes oleh ormas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Polresta Solo berencana mencari solusi terkait batalnya acara festival kuliner non halal yang sedianya bakal digelar di Mall Solo Paragon, Rabu (3/7/2024) pagi tadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, penolakan mencuat dari salah satu kelompok masyarakat terkait digelarnya festival non halal tersebut.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menjelaskan bahwa pihaknya akan berencana mengajak bertemu pihak-pihak yang berkaitan dengan pembatalan festival kuliner non halal tersebut.

"Terkait kegiatan yang diselenggarakan oleh salah satu vendor di Mall Paragon yaitu festival makanan non halal, kita nanti akan coba bicarakan dengan penyelenggara sekaligus nanti kita carikan solusinya seperti apa mengingat ada masyarakat yang menyatakan keberatan," ujar Iwan saat ditemui di sela pengamanan gelaran Piala AFF U-16 di Stadion Manahan Solo, Rabu (3/7/2024) malam.

Polresta Solo disebut Iwan akan mencoba mewadahi semua pihak atas insiden tersebut.

Hal itu diakui Iwan tak lain untuk menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban maupun meminimalisir gesekan antar kelompok masyarakat di Kota Solo.

Baca juga: Diprotes Ormas, Festival Kuliner Non-Halal di Solo Paragon Mall Jawa Tengah Terpaksa Tutup

Baca juga: Momen Unik Piala AFF U16 di Solo Jateng, Suporter Thailand U16 Dukung Timnya Pakai Lagu Indonesia

"Konteksnya seperti apa, mungkin tetap kita coba wadahi semua. Artinya menunggu mencari formulasi yang tepat seperti apa yang bisa diterima masyarakat. Kegiatan itu tetap berjalan, tidak menimbulkan potensi yang bisa mengarah ke gangguan masyarakat," tambah Iwan Saktiadi.

Upaya-upaya audiensi yang akan dilakukan Polresta Solo diakui Iwan tak lain untuk mewadahi kepentingan bersama masyarakat di Kota Bengawan.

Dalam insiden ini, Iwan menegaskan pihaknya hanya berupaya meminimalisir terjadinya gangguan kemasyarakatan.

"Jadi kita nanti coba bicarakan, kita cari formulasi yang tepat seperti apa tentunya kita juga akan bicarakan dengan pihak-pihak lainnya. Stakeholder lain sehingga kegiatan apapun yang ada di Surakarta itu bisa berjalan dengan lancar, dengan aman, tidak ada hal-hal yang sifatnya potensi untuk gangguan masyarakat," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved