Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sagen

Yoni yang Ditemukan di Sragen Jateng Harus Diangkat 20 Orang, Beratnya Hampir 800 Kg

Warga yang terlibat untuk mengangkat Yoni di Sragen Jateng ada sampai 20 orang. Sebab, berat Yoni tersebut mencapai 800 kg.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Proses pemindahan yoni di Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jumat (5/7/2024). 

Laporan Waratawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen memutuskan untuk memindahkan temuan yoni yang terpendam di tepi Sungai Jambangan.

Proses ekskavasi yoni tersebut pun sudah dilakukan sejak Rabu (3/7/2024) yang lalu.

Karena berukuran besar, proses ekskavasi sampai melibatkan sampai 20 orang.

Hal tersebut diungkap oleh salah satu anggota yayasan Palapa Mendira Harja, Lilik Mardiyanto.

"Untuk proses ekskavasi, pada awalnya kami membutuhkan 15 tenaga, tetapi ternyata setelah kami gali dengan dibantu dari Disdikbud Sragen, Tim Ahli Cagar Budaya Sragen, dan juga dari pegiat sejarah Brandal Suowati, batu yang muncul ternyata besar," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (5/7/2024).

"Itu yang diluar dugaan kami, sehingga tenaga kami tambah 5 orang, menjadi 20 orang," tambahnya.

Lanjutnya, proses ekskavasi kemudian dilanjut pada Kamis (4/7/2024) yang tidak terlalu melibatka banyak orang.

Karena sudah tidak lagi dilakukan proses penggalian, hanya perlakuan pemunculan ekskavasi terhadap benda cagar budaya dengan selamat.

Lalu, pada Jumat (5/7/2024) yoni tersebut akan dipindah ke Balai Desa Karangpelem agar dapat dirawat dengan lebih baik.

Proses pemindahan yoni yang memiliki bobot mencapai 800 kilogram tersebut, membutuhkan bantuan katrol berkapasitas 10 ton.

Baca juga: Penampakan Yoni Peninggalan Era Hindu di Abad ke-13, Ditemukan di Desa Karangpelem Sragen Jateng

Proses pemindahan kali ini melibatkan belasan orang.

"Hari ini yoni dipindahkan dengan pikap, dan katrol dari teman-teman Brandal Sukowati, kapasitas awal kami perkirakan 2 ton cukup, ternyata kami ketahui bahwa butuh katrol yang lebih besar," terangnya.

"Sehingga dengan dukungan dari teman-teman Brandal Sukowati, digunakan katrol berkapasitas 10 ton, akhirnya dapat dipindahkan dengan selamat," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangpelem, Suwarno mengatakan pemindahan yoni ke depan Balai Desa Karangpelem nantinya bisa dijadikan edukasi bagi warga atau orang yang datang, bahwa ada temuan benda cagar budaya di Desa Karangpelem.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved