Berita Boyolali
Kisah Nyata Ipar adalah Maut di Cepogo Boyolali Jateng, Adik Ipar Hamil Tua Kini Didampingi Dinsos
Agar tak terjadi hal yang tak diinginkan, Bunga yang berusia 16 tahun itu telah telah mendapat pendampingan dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
Penulis: Tri Widodo | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Belakangan ini film berjudul 'Ipar adalah Maut' sedang ramai jadi perbincangan publik.
Namun kisah tersebut, tak hanya terjadi di film saja.
Di Kecamatan Cepogo, Boyolali pun sudah ada peristiwa yang sama sebelum film tersebut tayang di bioskop.
Bahkan si adik ipar, sebut saja "Bunga" kini telah hamil tua anak dari "Aris", suami dari kakaknya sendiri.
Baca juga: Truk Fuso Kecelakaan di Jalan Tembus Tawangmangu Jateng, Bertujuan Antar Pintu Besi ke Solo
Informasi yang diterima TribunSolo.com, Bunga sebenarnya merupakan warga Solo.
Bunga kemudian tinggal dan disekolahkan kakaknya di Cepogo, Boyolali.
Perbuatan bejat "Aris" terhadap Bunga yang dilakukan sejak 2021 itu awalnya tak ketahuan.
Aris pun mengancam tak akan menyekolahkan lagi jika Bunga tak mau menuruti hasratnya.
Dibawah tekanan Aris, Bunga juga tak berani menceritakannya ke orang lain.
Namun, pada akhir Februari, Bunga mengeluhkan kondisi perutnya yang sakit.
Nah, setelah diperiksakan ke dokter, Bunga ternyata sudah hamil 4 bulan.
Baca juga: Sejarah Timlo Kuliner Khas Solo Jateng yang Awalnya Bukan Makanan Halal
Rahasia "Aris" yang menyetubuhi Bunga setiap "Nisa" pergi dari rumah pun terbongkar semua.
Agar tak terjadi hal yang tak diinginkan, Bunga yang berusia 16 tahun itu telah telah mendapat pendampingan dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3).
Program LK3 ini digagas Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial (Dinsos) BOyolali, Srini Sumardiyanti.
Tujuannya untuk penanganan masalah psikososial di masyarakat Boyolali.
Selain mendampingi Bunga, sejak Januari lalu, Srini telah memberikan pendampingan terhadap 26 perempuan dan anak yang lagi terkena masalah.
26 "pasiennya" macam-macam masalahnya.
Baca juga: Tempat Wisata di Boyolali Jateng : Pemandian Umbul Dudo Pengging yang Punya Kisah Legenda Tragis
Ada yang jadi korban pelecehan, persetubuhan, penganiayaan, anak melihat langsung kekerasan, anak terlibat Napza, hingga terlibat masalah kriminal.
Padahal, masalah psikososial ini menjadi bagian penting dalam kesejahteraan sosial.
"Keseimbangan kesejahteraan dengan mental sangat penting. Karena itu menjadi pangkal harmoni lingkungan, ekonomi, sosial," ujarnya.
Sebagai contoh, orang bagaimana bisa kerja dengan baik jika jiwanya tak tenang.
Atau bagaimana siswa bisa belajar dengan baik, jika punya masalah besar yang terpendam.
LK3 ini menjadi pelayanan sosial terpadu.
Selain melakukan upaya upaya promotif, preventif, kuratif, pihaknya juga melakukan rehabilitasi terhadap masalah psikososial di Boyolali.
"Jadi kami tidak hanya mendampingi korban saja. Melainkan juga menjadi jembatan penghubung dengan stakeholder terkait," pungkasnya.
Baca juga: Asal Muasal Nama Sosis Bedug, Kuliner Khas Boyolali Jateng yang Legendaris Rasanya Gurih dan Manis
(*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.