Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Pura-pura Jadi Petugas DLH, Komplotan Pencuri Gasak Sekotak Perhiasan Nenek di Boyolali Jateng

Aksi pencurian itu diawali dengan dua orang yang mengaku petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Tribun Solo / Tri Widodo
Rumah nenek Sri Lestari di Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali yang disatroni maling, Kamis (18/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sri Lestari menjadi korban pencurian, Kamis (18/7/2024).

Nenek 74 tahun yang tinggal Kampung Surodadi, RT 5, RW 9, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali itu kehilangan sekotak perhiasan emas, permata tabungannya sejak tahun 1980an.

Baca juga: Akhir Perjalanan Buron Pencurian Uang Rp20 Juta Milik Warga Sragen Jateng, Ditangkap di Bus 

Aksi pencurian ini dilakukan oleh sindikat pelaku pencurian.

Aksi pencurian itu diawali dengan dua orang yang mengaku petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Dalam melancarkan aksinya pelaku datang ke rumah itu, sekira pukul 09.15 WIB.

Saat itu, pintu gerbang dan seluruh pintu rumah dalam kondisi tertutup.

Keduanya pun membuka sendiri pintu gerbang dan mengetuk-ngetuk pintu rumah dengan keras.

Nenek Sri yang hanya bersama cucunya yang masih kecil di dalam rumah pun awalnya tak mau membukakan pintu.

Namun setelah ditunggu 5 menit, pintu-pintunya kembali diketok-ketok.

Rumah nenek Sri Lestari di Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali yang disatroni maling, Kamis (18/7/2024).
Rumah nenek Sri Lestari di Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali yang disatroni maling, Kamis (18/7/2024). (Tribun Solo / Tri Widodo)

Sri yang sedikit kesal pun akhirnya keluar dan menemui dua orang yang mengaku petugas itu.

Setelah memperkenalkan diri dengan halus, dua orang itu kemudian mengajak ngobrol nenek Sri di teras depan.

Dengan lancar, dua orang itu pun menjelaskan maksud dan tujuan terkait masalah sampah menjelang 17 Agustus.

"Ya kita ngobrol di depan itu sekitar 15 menitan. Dia menjelaskan masalah kebersihan lingkungan menjelang Agustusan seperti apa," kata Sri.

Baca juga: Kronologi Kasus Viral Pencurian Dompet di Swalayan Boyolali Jateng, Berawal dari Postingan Facebook

Meski awalnya takut, namun nenek Sri tak menaruh curiga sedikitpun dengan kedua tamunya.

Bahkan, saat dikonfirmasi salah satu tetangga yang curiga dengan kedua tamunya itu, Sri masih belum mengetahui jika rumahnya telah diobok-obok maling. 

"Kan setelah pergi (penyaru petugas DLH) tetangga depan telepon. Tanya ada yang hilang tidak. Ya saya jawab tidak ada," ujarnya.

Namun kepercayaan terhadap dua orang penyaru petugas DLH itu langsung luntur seketika.

Sri baru menyadari jika rumahnya kemasukan maling sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, Nenek Sri yang hendak mengambil amplop untuk tali asih melayat salah satu warga melihat ada kejanggalan di dalam lemarinya.

Kotak perhiasan miliknya sudah tak ada.

Dia pun kemudian menghubungi tetangganya lagi untuk mengabarkan jika perhiasan telah raib.

Retno indah Kristianti salah satu tetangganya mengaku sejak awal sudah curiga dengan tamu Nenek Sri.

Namun dia yang masih punya kegiatan tak bisa langsung  mendatangi rumah nenek Sri.

Dia pun hanya bisa menelpon nenek Sri untuk mengkonfirmasi jika rumahnya dalam kondisi baik-baik saja.

"Saya tadi itu cuma lihat sekilas ada 4 orang pelaku . Dua orang yang masuk (halaman) untuk mengalihkan perhatian, sedangkan dua orang lainnya menunggu di jalan," jelasnya.

Baca juga: Uniknya Pencurian di Semarang, Dorong Motor Korban 1 Km, Baru Dipakai Usai Panggil Tukang Kunci

Akibat peristiwa ini, 6 buah jenis perhiasannya raib.

Perhiasan seperti liontin, giwang dengan berlian, gelang, bros, dan permata yang dibeli sejak tahun 80an raib.

"Kalau perhiasan saya beli dulu (harganya ) sekitar Rp 10 juta, saya beli sedikit-sedikit," imbuh Sri. 

Sementara itu, Bu RT setempat, Ida Purwaningsih, menambahkan kasus pencurian ini telah dilaporkan ke Polsek Boyolali.

Setelah dilaporkan, petugas polisi juga sudah datang untuk melakukan olah TKP. 

"Polisi juga sudah menyisir CCTV di sekitar lokasi kejadian," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved