Gibran Dititipi Kadin Solo Jateng Aglomerasi Solo Jateng, Roadmap Aglomerasi Sudah Dikaji Dosen UNS

"Penyusunannya peta jalan ini dibuat berdasarkan faktor-faktor pertimbangan seperti faktor Kota Surakarta yang telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Solo Raya, namun memiliki luas wilayah terkecil dengan kepadatan penduduk tertinggi," ujar Ferry.

Baca juga: Temui 6 Partai Calon Pengusung, Gusti Bhre Belum Ada Kata Maju di Pilkada Solo Jateng, Apa Sebabnya?

Tak sampai di situ saja, Ferry juga menyoroti segera terbentuknya Aglomerasi Solo Raya dengan Kota Solo sebagai pusat distribusinya tak lain karena melihat pertumbuhan ekonomi di Kota Bengawan selama beberapa tahun terakhir.

Sebagai informasi, Kota Solo tumbuh sebagai salah satu wilayah pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.

Tahun 2023 tumbuh 5,57 persen, tahun sebelumnya 6,25 persen, sementara ekonomi nasional 5,05 persen.

Data ini mencatatkan jika kota Solo memiliki pertumbuhan ekonomi yang dapat dibilang cukup tinggi.

Diterimanya Peta Jalan Aglomerasi Solo Raya oleh Wapres RI terpilih diharapkan Ferry bisa menjadi pemantik terwujudnya pintu masuk pengembangan kawasan ekonomi dan bisnis yang menjamin kesejahteraan masyarakat Solo Raya.

"Dua kerangka pikir (prinsip) utama pengembangan ekonomi yang dapat dijadikan pedoman aglomerasi Solo Raya terdiri atas Kerangka Pikir (Prinsip) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

(*)