Berita Sukoharjo
Potret Warga Berebut Gunungan Ritual Pulung Langse di Sukoharjo Jateng, Rela Berdesak-desakan
Warga berebut gunungan di acara tradisi Pulung Langse di makam Ki Ageng Balak. Tidak hanya warga sekitar yang mengikuti, tapi ada dari luar daerah.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ratusan warga Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tumplek blek dalam upacara penggantian slambu yang dikenal dengan tradisi Pulung Langse di makam Ki Ageng Balak.
Tradisi yang berlangsung meriah ini adalah sebuah acara sakral yang diadakan secara rutin setiap tahun, di minggu terakhir bulan Suro atau bulan muharam, di tahun ini bertepatan pada hari Minggu (4/8/2024).
Upacara Ritual Pulung Langse merupakan warisan budaya adat yang turun temurun dari generasi ke generasi.
Kegiatan ini merupakan penggantian langse, yakni kelambu warna merah dan putih yang digunakan sebagai penutup makam Ki Ageng Balak.
Sebelum langse baru dipasang, kain langse lama yang sebelumnya menutup makam Ki Ageng Balak diarak keliling desa dalam rangkaian kirab.
Arak-arakan langse ini juga dimeriahkan dengan adanya gunungan berisi sayur-sayuran, untuk direbut oleh ratusan warga yang hadir.
Tak sedikit warga yang berebut tersebut mempercayai sayur tersebut membawa berkah bagi mereka.
Lebih lanjut, Kain langse lama kemudian dicuci secara bersama-sama di sungai Ranjing.
Setelah kering, kain tersebut dipotong menjadi kecil-kecil dan dibagikan kepada masyarakat yang ingin mendapatkan berkah dari langse tersebut.
Pelaksanaan Upacara Ritual Pulung Langse di Makam Ki Ageng Balak dimulai pada pukul 06.00 hingga 11.00 WIB.
Komplek Makam Ki Ageng Balak di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo menjadi tempat diadakannya upacara ini.
Baca juga: Potret Kirab Sekar dan Langse di Klaten Jateng, Haul Guru Spiritual Keraton Solo, Ada 100 Nasi Nuk
Upacara Ritual Pulung Langse di Makam Ki Ageng Balak merupakan sebuah peristiwa budaya yang memperkuat kearifan lokal dan kebersamaan masyarakat Sukoharjo.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa tradisi dan nilai-nilai adat masih dijaga dan dilestarikan di Kabupaten Sukoharjo.
Tak heran, acara Pulung Langse ini dihadiri oleh masyarakat di luar Sukoharjo, seperti warga kota Semarang, Magelang, Solo dan daerah lainnya.
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.