Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembacok Suporter Persis Solo Ditangkap

Kode 'Mainkan' di Pembacokan Suporter Persis Solo, Celurit Disabetkan ke Korban

Ada kode 'mainkan' dalam aksi pembacokan suporter Persis Solo oleh pentolan geng san andreas.

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Andreas Chris
Pelaku pembacokan suporter Persis Solo saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (9/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - CP (31), AAM (23), dan RRN (19) warga Kecamatan Jebres, Kota Solo harus mempertanggungjawabkan perbuatannya usai nekat menganiaya menggunakan senjata tajam (sajam) dua suporter Persis Solo saat tengah mengikuti konvoi rombongan pemain dari Stadion Manahan Solo menuju Mess di kawasan Jurug pada Sabtu (3/8/2024) malam lalu.

Ketiga pemuda tersebut nekat melancarkan aksi dengan menyabetkan sebilah celurit dan alat potong cutter pada dua korban usai mengaku terinspirasi oleh salah satu game konsol.

Bahkan ketiganya juga membentuk kelompok layaknya geng preman lantaran terinspirasi game tersebut yang kini telah beranggotakan 51 orang.

Ditanya awak media saat rilis di Mapolresta Solo, Jumat (9/8/2024), CP mengaku bahwa biasanya geng yang ia bentuk berkumpul pada malam minggu di sekitar jalan Juanda, Kecamatan Jebres.

Baca juga: 5 Fakta Baru Kasus Pembacokan Terhadap Suporter Persis Solo, Ingin Diakui di Geng San Andreas

Lebih lanjut, CP pun menerangkan bagaimana proses merekrut anggota hingga mencapai puluhan orang tersebut meski kelompoknya baru didirikan 4 bulan lalu.

"Saya dari kecil suka main game (GTA), saya ingin membentuk kelompok untuk persaudaraan, dan mempererat persaudaraan," kata ketua kelompok yang diberi nama 'San Andreas' tersebut.

Sesaat sebelum menjalankan aksinya pada Sabtu malam pekan lalu, CP pun tak memungkiri dirinya dan kedua rekannya sempat menenggak minuman keras (miras).

Namun demikian CP mengatakan bahwa korban yang disasar oleh kelompoknya memang acak.

Baca juga: Motif Pembacok Suporter Persis Solo, Pelaku Menarget Korban Secara Acak

"Saya tidak tahu itu suporter Persis Solo. Saya (mengendarai motor), lalu teman saya tahu-tahu mengeluarkan senjata tajam," jelas.

Sementara itu, pelaku lainnya, RRN mengatakan bahwa ia nekat menyabetkan celurit pada salah satu korban saat tengah konvoi dan melintas di depan RSUD dr Moewardi karena mendapat kode 'mainkan' dari CP.

"Saya dapat perintah mainkan itu, saya mainkan itu lalu kena luka korban itu. Saya tidak kenal dengan korban," terang RRN.

Di sisi lain, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi menegaskan bahwa kelompok yang dibentuk oleh Candra tersebut membantah bahwa insiden pembacokan itu karena perselisihan di internal suporter Persis Solo.

"Suporter pendukung Persis Solo tertib. Tidak ada rivalitas antar suporter yang mengarah ke arah kriminal. Kami buktikan, mereka tidak terafiliasi dengan suporter, dan bukan kelompok suporter," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved