WAWANCARA EKSKLUSIF
Maju Pilkada Solo 2024, Riri Maharani Bolak-balik Jakarta-Solo Gegara Kerja di Kantor Staf Presiden
Riri Maharani, kader PDIP yang mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo, mengaku masih sering bolak-balik Jakarta-Solo.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Riri Maharani, kader PDIP yang mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo, mengaku masih sering bolak-balik Jakarta-Solo.
Pemilik nama lengkap Raden Ajeng Ignasia Sukma Putri Maharani itu mengaku aktivitas tersebut masih sering dilakukannya usai mendaftar penjaringan yang dibuka oleh PDI Perjuangan.
Ia membagi waktu antara pekerjaannya dan menyapa masyarakat Solo.
Diketahui, Riri masih bekerja di Jakarta, tepatnya di Kantor Staf Presiden.
"Kebetulan masih tahapan sebelum rekomendasi, saya masih bekerja. Bagi waktu antara di Solo dan kerja di Jakarta, kerja di Kantor staf Presiden, masih kerja bidang hukum," jelasnya, dalam podcast bersama TribunSolo.com yang tayang di YouTube pada 6 Agustus 2024.
Selama bekerja di Kantor Staf Presiden, ia mengaku banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang sangat besar, terutama menjadi bekalnya yang terjun ke dunia politik.
Kini, putri politikus senior PDI Perjuangan Aria Bima itu ingin berkontribusi untuk Kota Solo dengan terjun ke dunia politik.
Meskipun lahir dan besar di Jakarta, ia mengaku darah Solo mengalir di dalam tubuhnya.
Baca juga: 3 Serba-serbi Putri Aria Bima yang Daftar Penjaringan Calon Wakil Wali Kota di Solo Jateng dari PDIP
Baca juga: Kisah Dibalik Nama Riri Maharani, Calon Wakil Wali Kota Solo: Erat dengan Momen Reformasi Indonesia
Sebab, ayah-ibu serta keluarga besarnya berasal dari Solo.
"Ada keterikatan personal juga tentunya dengan Kota Solo, kenapa akhirnya di Kota Solo. Orang tua dua-duanya dari Solo, eyang, semua keluarga besar di Solo," kata dia.
Gadis 26 tahun ini akrab dengan sapaan Riri meskipun tak ada nama Riri di dalam namanya.
Meski begitu, ternyata ada cerita bersejarah di balik nama panggilan Riri itu.
Menurutnya, nama Riri itu sebenarnya memiliki kepanjangan, yakni Reformasi Republik Indonesia.
"Kebetulan saya lahir di 20 Mei 1998. Peristiwa reformasi itu. Waktu itu ayah demo di Senayan, ibu malah ditunggui saudara saat lahiran, tidak ditunggui ayah. Tapi sudah disiapkan nama, malah dari momen bersejarah itu disiapkan nama Riri," kata dia.
Riri mengaku termotivasi untuk bisa memberikan suatu gagasan serta melihat Solo bisa menjadi kota yang lebih maju dan lebih baik pada waktu yang akan datang.
"Meski lahir dan besar di Jakarta, bapak-ibu dari Solo. Saya lebaran, natal, tahun baru ke Solo. Pasti kan mengunjungi eyang. Wong Solo," ujarnya.
Bupati Setyo Sukarno Apresiasi Pencapaian Jekek, Akan Terus Berdialog untuk Kemajuan Wonogiri |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Soroti Korupsi Masif Rugikan Negara: Bikin Sengsara Jutaan Masyarakat |
![]() |
---|
Cara Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Cegah Korupsi, Wanti-wanti Keluarga dan Anak Buah Tak Neko-neko |
![]() |
---|
Ogah Dicap Minim Pembangunan Gegara Efisiensi, Bupati Wonogiri Siap Transparan ke Warga |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Sebut Efisiensi Jadi Tantangan Kepala Daerah, Harus Bisa Edukasi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.