MK Ubah Syarat Pilkada, Nasib Koalisi Besar 'Pengeroyok' PDIP di Solo Jateng Diungkap Gerindra

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - DPC Gerindra Solo tidak ada niatan untuk mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada Solo 2024. 

Meski, Mahkamah Konsitusi (MK) telah mengubah syarat Pilkada melalui putusan perkara nomor 60/PUU-XXII/2024.

Putusan ini membuat syarat pendaftaran pasangan calon di Pilkada tidak lagi berdasarkan jumlah kursi namun perolehan suara sah partai. 

Salah satu poin dalam putusan itu berbunyi : 

Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap sampai lebih dari 250.000 jiwa sampai 500.000 jiwa, partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 8,5 persen di kabupaten/kota tersebut

Berdasarkan putusan MK ini, dengan daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada Solo 2024 sebanyak 445.362 suara, pengusung pasangan calon hanya perlu 8,5 persen dari daftar pemilih.

Baca juga: Putusan MK Ubah Syarat Pilkada, 53 Ribu Suara Bisa Usung Bacabup-bacawabup di Karanganyar Jateng ?

Dengan demikian, pengusung hanya memerlukan 29.986 suara sebagai tiket untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Partai Gerindra sendiri kini telah mengantongi 34.732 suara.

Meski telah melebihi syarat mengusung calon sendiri, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno mengaku tak berminat mengusung sendiri.

Menurutnya putusan MK ini juga tidak berdampak signifikan pada peta politik. 

“Untuk Solo saya kira tidak. Untuk Solo butuhnya menang bukan sekedar maju," jelas dia.

"Tujuan kita menang. Tidak sekedar lolos KPU,” tambahnya.

Baca juga: Alasan Bhre Tak Buru-buru Putuskan Maju Pilkada Solo Jateng: Cari yang Terbaik untuk Masyarakat

Ia sendiri tidak memungkiri memiliki peluang untuk mencalonkan sendiri. 

Namun pihaknya tetap ingin mempertahankan koalisi yang telah terbangun.