Pria Tewas di Sumur Tiban Klaten

Pria Ditemukan Tewas di Sungai Tiban Klaten Jateng, Posisinya Tertelungkup

Pria tewas di sungai Tiban Klaten ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Korban bernama Bejo Mardi Sutrisno (62) warga Dukuh Brajan.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa/Dok. Polsek Karanganom)
Seorang warga Dukuh Brajan, Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten ditemukan meninggal dunia di aliran sumber mata air, Minggu (25/8/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Penemuan jenazah di Sumur Tiban, Klaten, Jawa Tengah menggegerkan warga. 

Temuan ini pada Minggu (25/8/2024). 

Warga sekitar yang mendengar tentang penemuan ini mendekati lokasi kejadian. 

Ketika ditemukan korban dalam kondisi tertelungkup.

Pria tersebut ditemukan warga sekitar yang hendak mencuci. 

Korban bernama Bejo Mardi Sutrisno (62) warga Dukuh Brajan, Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten.

Dia ditemukan meninggal dunia di aliran sumber mata air Brajan, atau yang biasa disebut Sumur Tiban Minggu (25/8/2024).

Korban ditemukan dalam posisi telungkup di aliran mata air itu pertama kali oleh salah seorang warga yang hendak mencuci.

Sekira pukul, 05.00 WIB, Mugoyono,  (52) saat akan mencuci dikagetkan dengan sesosok orang yang tertelungkup di aliran sumur tiban itu.

Baca juga: 4 Fakta Wanita di Banjarsari Solo Jateng Tewas di-KDRT Suami : Kader Perindo, Dulu Berstatus Janda

Dia pun kemudian memberitahu ke warga lain dan kepala dukuh setempat.

Warga yang berdatangan langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Karanganom.

Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Karanganom bersama tim Inavis Polres Klaten kemudian mendatangi lokasi kejadian.

"Tadi terima kabar, jam 05.20 WIB. Kita kemudian datang ke lokasi untuk lakukan olah TKP, " ujar Kapolsek Karanganom, AKP Panut.

Dari hasil pemeriksaan, terdapat luka lecet pada tubuh korban.

Diduga, luka itu disebabkan benturan dengan batu yang ada di lokasi kejadian.

"Lukanya itu terbentur itu (batu) diduga terpeleset kemudian kepala membentur batu," katanya.

Disimpulkan, luka itu bukanlah akibat penganiayaan.

Setelah olah TKP dan melakukan pemeriksaan pada tubuh korban, korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Pihak keluarga pun menerima meninggalnya korban sebagai musibah.

"Jadi korban sudah lama mengidap sakit. Korban memang sudah biasa berendam di situ. Biasanya setengah 3 berangkat (berendam)," pungkasnya.  (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved