Warga Sleman Meninggal di Jalan Tol Sragen Jateng, Sempat Kejang-kejang Dalam Mobil Travel

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang penumpang travel meninggal dunia dalam perjalanan saat melintas di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 522 A, Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Senin (2/92/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasi Humas Polres Sragen, AKP Sigit Sudarsono mengatakan korban diketahui bernama Founa Teguh Ariwibowo (48) warga Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Awalnya korban naik kendaraan travel dari Yogyakarta dengan tujuan ke Surabaya.

Travel sempat berhenti di rest area KM 519 A untuk mengisi BBM. 

Tak lama, mobil travel kembali melanjutkan perjalanan. 

"Tepatnya di KM 522 A, petugas travel diberitahu oleh penumpang yang lain, korban mengalami kejang-kejang, mengetahui hal tersebut, petugas travel menghentikan kendaraan patroli Jalan tol yang kebetulan berada tepat berada di belakang kendaraan travel," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (3/9/2024). 

Baca juga: 3 Fakta Kejadian Atap Kelas di SDN 4 Sambi Sragen Jateng Ambrol, Belajar di Tempat Parkir dan Musala

Lanjutnya, melihat korban masih dalam kondisi kejang-kejang, akhirnya petugas patroli memanggil tim medis yang berjaga di gerbang Tol Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. 

Tak lama tim medis datang, dan langsung memeriksa kondisi korban. 

"Saat didatangi petugas medis, korban dalam posisi duduk di seat nomor 6, dengan posisi kepala menengadah ke atas, dan mulut korban mengeluarkan busa," jelasnya. 

Setelah diperiksa, korban kemudian dipindahkan ke mobil ambulans dan dilarikan ke RSuD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. 

"Setelah tiba di RSUD Sragen, dan mendapatkan penanganan, korban dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata AKP Sigit. 

Hasil pemeriksaan medis, AKP Sigit menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda dan luka di tubuh korban.

Namun, korban diketahui mengalami pembekuan darah di muka dan leher, serta mulut dan hidung mengeluarkan busa. 

"Dari pemeriksaan awal dimungkinkan korban mengalami serangan jantung, dan berdasarkan informasi keluarga bahwa korban menderita sakit jantung," jelasnya. 

"Koordinasi dengan keluarga korban di RSUD Sragen dan telah membuat surat pernyataan telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.

(*)