Gas 3 Kg di Kota Solo Masih Langka, Wali Kota Solo Teguh Duga Karena Banyaknya PKL Gunakan Gas Melon

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Teguh Prakosa mencurigai permintaan yang meningkat membuat gas ‘melon’ 3 kg hingga kini masih langka meski pasokan terus mengalir.

Peningkatan permintaan menurutnya dikarenakan makin banyaknya Pedagang Kali Lima (PKL) yang menjamur di Kota Solo.

“Baru dikoordinasikan distributor Hiswana Migas. Sekarang kan banyak UMKM tumbuh subur dan semuanya menggunakan gas melon,"

"Sepeda, gerobak tidak mungkin dengan gas besar,” ungkapnya saat ditemui Rabu (4/9/2024) lalu.

Baca juga: Gas Melon Langka di Solo Raya dan Mahal, Ini Daftar Harga Resmi Gas Elpiji Terbaru 1 September 2024

Ia memperkirakan peningkatan permintaan mencapai 15 persen dari sebelumnya.

 Ia khawatir masyarakat sekitar malah kesulitan mendapatkan gas 3 kg karena terlanjur terserap PKL.

"Peningkatan bisa 15 persen dengan jumlah itu. Kalau tidak ditambahi penduduk yang sudah ada jadi seolah-olah keduluan dengan pedagang,” tuturnya.

Pihaknya akan meneliti lagi permintaan gas 3 kg untuk menjawab kecurigaan ini.

Ia pun saat ini telah mengajukan penambahan pasokan ke Hiswana Migas.

"Kalau benar harus ada survei. Benar nggak ada penambahan kebutuhan gas melon di Kota Surakarta,"

"Kita harus menyurati menambah kebutuhan gas melon di Kota Surakarta,” terangnya.

Selama ini dalam setahun Kota Solo mendapatkan kuota sebesar 30.559 metrik ton.

Sedangkan ketersediaan per hari sebanyak 32.440 tabung atau setara dengan 97.320 kg.

Baca juga: ALASAN Ahli Waris Lahan Sriwedari Laporkan FX Rudy ke KPK, Bukan Jokowi atau Gibran

(*)